Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setiap Hari adalah Hari Kasih Sayang

14 Februari 2018   05:15 Diperbarui: 14 Februari 2018   05:16 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kompasianer, coba tebak hari ini tanggal berapa? Iya, benar sekali. Hari ini tanggal 14 Februari. Memangnya, ada apa dengan tanggal 14 Februari?

14 Februari adalah Hari Valentine, atau Hari Kasih Sayang. Berbagai versi tentang sejarah Valentine bermunculan. Ada yang bilang, Valentine dirayakan tanggal 14 Februari karena bertepatan dengan tanggal kematian Santo Valentinus. Santo Valentinus adalah seorang pastor yang diam-diam menikahkan para prajurit, karena ia memahami kasih dan cinta para prajurit Romawi dengan pasangan mereka. Lalu, masih banyak versi lainnya yang beredar.

Hingga detik ini, boleh-tidaknya merayakan Valentine masih menjadi perdebatan. Ada yang membolehkan, ada yang melarang. Pro dan kontra biasa, kan?

Young Lady cantik masih dengan kebiasaan yang sama setiap tahunnya: mengucapkan selamat pada orang-orang terdekat dan spesial. Andai saja belum pindah rumah dan masih bisa bertemu sahabat lama yang cantik itu, Young Lady tentu takkan segan merayakan Valentine bersamanya. Biasanya kami bertukar coklat. Seru sekali. Coklatnya lucu-lucu bentuknya, enak lagi. Tuh kan, jadi kepingin coklat....hmmmm. Siapa yang mau makan coklat sama Young Lady? Makan coklat sama wanita cantik nggak ada ruginya kok. Berkah malah...ups.

Ya, jadi ceritanya waktu masih Elementary School, Young Lady punya sahabat masa kecil. Kemana-mana selalu bersama. Walaupun sudah bertemu tiap pagi di sekolah, sorenya masih sering bertelepon. Dia gadis keturunan Tionghoa yang sangat cantik. Memang benar kali ya, orang keturunan campuran, atau yang punya percikan darah yang lain, selalu terlihat lebih cantik/tampan. Terasa kok oleh Young Lady, buktinya Young Lady cantik kan? Matanya biru lagi...mata yang indah. Ups, narsis lagi kan?

Walau menderita kelumpuhan sejak lahir, sahabat masa kecil ini punya semangat hidup yang tinggi. Dia anak yang rajin, pintar, dan baik hati. Young Lady senang bersahabat dengannya. Karena sangat menyayanginya, Young Lady selalu berusaha bersikap sesabar dan selembut mungkin padanya. Ibu kami pun sudah lama saling kenal juga gegara persahabatan kami. Young Lady cantik mengasihinya setulus hati.

Tuhan Maha Adil. Salah satu anggota tubuh Ia lemahkan, namun Ia berikan banyak karunia lainnya sebagai pengganti. Termasuk sahabat Young Lady ini. Dia berkebutuhan khusus, tetapi diberikan wajah yang cantik dan hati baik. Sering Young Lady temukan, orang-orang disabilitas namun berparas rupawan. Anggaplah itu kompensasi dari Tuhan.

Nah, setiap Valentine, Young Lady dan sahabat masa kecil selalu bertukar coklat. Kebiasaan yang sangat indah. Di sekolah, hanya kami satu-satunya yang punya kebiasaan itu. Lainnya tidak ada. Mungkin karena masih kecil, ceritanya kami ingin jadi anak SD yang ngehits dan gaul. Tapi percayalah, motif sebenarnya tetaplah karena rasa kasih sayang dan persahabatan.

Rasanya sudah lama berlalu. Sampai hari ini, Young Lady belum menemukan lagi orang yang bisa diajak melakukan kebiasaan itu. Tapi masih dicari kok. Masih available. Masih dibuka kesempatan. Sungguh, Young Lady cantik rindu kebiasaan itu. Barangkali ada gitu, pria super tampan dan charming, bahkan mungkin juga super kaya dan berdarah biru, yang mau bertukar coklat dengan Young Lady. Atau mungkin, ada wanita cantik jelita yang mau melakukannya.

Back to topic. Menurut Young Lady, sah-sah saja merayakan Hari Valentine. Tiap orang punya cara dan gaya sendiri dalam merayakannya. Ada yang sekadar refleksi, mengucapkan selamat, memberi kado, bertukar coklat, memberi boneka, membelikan bunga, sampai makan malam romantis. Apa pun perayaannya, jangan sampai nilai-nilai kasih sayang itu luntur. Jangan sampai makna kasih sayang dan cinta hanya terbatas pada perayaannya saja.

Tahun lalu, seorang biarawan Katolik tampan yang sangat dicintai Young Lady berkata, "Aku tidak pernah merayakan Valentine, karena bagiku setiap hari adalah hari kasih sayang". Oh my God, hati Young Lady tersentuh mendengarnya. Dalam hati membenarkan perkataannya. You're right, my dearest Frater ma rousse prince. Everyday is a lovely day.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun