Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Diary Calisa

13 Agustus 2017   05:51 Diperbarui: 13 Agustus 2017   18:57 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Aku tahu apa artinya ini. Harapanku untuk sembuh semakin kecil. Mencari donor hati sangat sulit. Selain tingkat kecocokan, hanya sedikit yang mau mendonorkan hati. Meski sekarang ini donor hidup sudah bisa memberikan hatinya." ujar Tuan Calvin sedih.

Nyonya Calisa mempererat pelukannya. Rasa takut kehilangan semakin kuat.

"Kamu tak boleh menyerah, Calvin. Kita pasti akan menemukan orang yang mau menjadi donor hati. Kamu pasti sembuh. Percayalah."

"Bagaimana bila aku tidak sembuh?"

"Kamu tetap yang terakhir dan satu-satunya pemilik hatiku. Aku takkan menggantikanmu dengan pria mana pun."

Sudah lebih dari cukup. Tuan Calvin sadar sepenuhnya. Kini hati Nyonya Calisa hanya untuknya. Tahun-tahun pernikahan yang mereka jalani selama ini telah membuktikannya. Sebaliknya, cinta dan hati Tuan Calvin hanyalah milik Nyonya Calisa. Sekali pun maut memisahkan mereka.

**     

Bagaimana harus kulupakan semua

Saat hati memanggil namamu

Atau harus kurelakan kenyataan

Kita memang tak sejalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun