Selanjutnya, beliau meminta saya mendoakan anaknya. Saya hanya mendengarkan dengan terharu. Saya berhasil tidak menangis waktu itu. Bila saya menangis, pasti sang ibu akan bertambah sedih.
Itulah potongan kenangan sedih yang saya alami Ramadhan tahun lalu. Kini Ramadhan kembali datang. Saya harap tak ada kesedihan atau kehilangan lagi. Dan saya selalu berharap, teman saya itu khusnul khatimah serta mendapat tempat terbaik di sisi Allah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!