"Tidak Vera. Aku temanmu, aku atasanmu. Aku tahu pasti kemampuanmu. Kamu bisa.", jawab Boni bersahaja.
"Ve, mulai besok aku akan ditugaskan ke kantor pusat di Singapore. Tapi jangan kuatir, kalau kamu ada masalah tentang pekerjaan, segera call aku, aku pasti membantumu.", sambung Boni.
Sambil berdiri, Boni meraih tangan Vera beranjak dari kursinya.
"Satu lagi Ve, permintaanku...bolehkah aku menyimpan fotomu didompetku?", kata Boni sambil memegang kedua tangan Vera penuh makna.
Tak terasa air mata Vera semakin deras mengalir. Batinnya bergejolak, antara senang dan sedih. Ia tak menyangka ternyata selama ini Boni juga ada hati untuknya. Namun hari ini pula menjadi hari perpisahannya dengan Boni yang akan meniti karir lebih tinggi dan cemerlang.
Entah bagaimana masa ke depan, yang pasti bagi Vera pagi ini, hujan awal November telah menciptakan pelangi indah dihatinya. Pelangi yang Tuhan berikan untuk  membangkitkan gairah hidupnya sebagai seorang wanita karir, dan tentu saja sebagai nyonya Boni disuatu hari nanti.
***