Sumpah! Mendengar penjelasan bapak tersebut badan terasa lemes dan gemetar, kemudian bapak tersebut langsung ke intinya mengingat jam sudah mulai menunjukkan pukul enam sore.
Ia berkata, adakah dari kalian yang mendengar suara-suara hewan aneh diluar kebiasaannya?, Ratama menjawab, seminggu lalu kami mendengar suara anak ayam seperti sedang mencari induknya, saat kami membahas suara tersebut suaranya tiba-tiba kecil seperti di dengar dari kejauhan begitulah pak de, ucap Ratama.
Bapak tersebut menjelaskan, setau saya mana pernah anak ayam mendecit subuh-subuh mencati induknya, terkecuali ia di dalam kandang bersama induknya itu hal lumrah jika anak ayam bersuara. Emang, disini ada yang melihara ayam ya?Â
Kami pun langsung berpikir, benar juga kata bapak ibu kemudian kami menjawab, tidak ada yang memelihara ayam di seputaran gudang Damkar karena di belakang samping kiri-kanan hanya pembibitan sawit.
Bapak tersebut tertawa, "gimana sih kalian  masa tidak berpikir sejauh itu." Suara anak ayam itu sebenarnya tidak ada, dan suara tersebut hanya di buat-buat oleh penunggu yang tempatnya dikotori tersebut.
Suara itu adalah suara kuntilanak, ia mencoba berkomunikasi kepada kalian jika keberadaannya ada di sekitar kalian. Nah, seperti yang dijelaskan oleh teman kalian tadi, saat kalian membahas suara tersebut suaranya semakin jauh itu benar.
Saat kalian mendengar suara tersebut dan mulai membahasnya berarti ia menganggap kalian sudah mengetahui keberadaannya, ia sengaja membuat suara tersebut terdengar jauh namun sesungguhnya ia sudah berada dekat disekitar kalian.
Kebetulan yang saya rasa, ia pernah berada diatas gondola (rak yang dibuat untuk menyimpan sampan boat karet Damkar) sambil mendengarkan kalian berbicara.
Ia sebenarnya tidak menganggu, tujuannya hanya ingin diketahui keberadaannya saja, siapa dari kalian yang pernah memancing di parit gajah (drainase induk) kemudian buang air besar di bawah pohon kapok tanpa menutupnya ataupun tanpa permisi.
Farhan tampak gemetaran dan ketakutan dan ia hanya bisa terdiam, kemudian si bapak menyapa Farhan "kamu kenapa dek, kok ketakutan amat", lalu Farhan bercerita jika yang buang air besar tersebut dirinya dan suami ibu si Polandia.
Kala itu mereka sedang memancing ikan lele dan gabus pada malam hari sekitar jam 21.00 gitulah. Mereka ada 8 orang saat itu memancing, kebetulan kami memancing pencar-pencar, saya dan pak Polandia berdekatan.