Mohon tunggu...
Husnul Basri
Husnul Basri Mohon Tunggu... Lainnya - 04

Investasikanlah pikiranmu dengan cara menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan ke Kota Santri (Part 1)

24 Oktober 2020   19:15 Diperbarui: 24 Oktober 2020   19:19 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

September 2018, pertamakalinya menginjakkan kaki di kota santri, Jombang. Perjalanan yang lumayan memakan waktu panjang, membuat seluruh tubuhku merasa letih. Bagaiamana tidak, 18 jam berada diatas kapal laut tanpa ada keluarga ataupun sanak family yang menemani pada saat itu. Hanya krumunan orang yang tidakku kenal berlalu lalang didepan tempatku duduk.

Memang perjalananku ke Jawa pada saat itu bukanlah perjalanan yang pertama kali, akan tetapi sudah ketiga kalinya. Ya, sebelumnya juga sudah dua kali aku pergi ke jawa dalam rangka menuntut ilmu. Lebih tepatnya nyantri disalah satu pondok pesantren ternama di jawa timur. Akan tetapi dua kali perjalanan sebelumnya sangat berbeda dengan perjalanan yang ketiga kali ini.

Dulu kepergianku ke jawa bukan sendirian akan tetapi bersama rombongan. Sehingga rasa letih diatas kapal tidak terasa karena ada teman untuk bercengkrama pada saat itu. Berbeda dengan perjalanan yang sekarang, sendiri tanpa ada seseorang yang kukenal menemani. 

"Perhatian-perhatian, kepada para penumpang, bahwasanya kapal 30 menit lagi akan segera menyandar di pelabuhan, diharapkankepada seluruh penumpang agar bersiap-siap."

Suara operator yang melengking membangunkanku dari tidur lelapku, kulihat jam pukul 22.00 wib. "Ternyata sudah mau sampai gumamku."

Akupun bergegas membereskan barang-barang dan pergi sebentar ke toilet kapal untuk membasuh muka yang kusut dan lucek. Kapalpun benar-benar sudah bersandar, akupun langsung melangkah pergi menuju tempat parkiran yang berada dilantai paling bawah. Sembari menunggu kapal membuka pintunya, terlebih dahulu kupanaskan mesin motor yang kugunakan pada saat itu. Yak berselang lama, akhirnya pintu kapal mulai terbuka, kendaraan bermotor dipersilahkan pertama kali untuk keluar.

Tanpa menunggu aba-aba, motor yang kugunakan sudah melesat keluar dari kapal yang kutumpangi.

"Alhamdulillah akhirnya setelah 18 jam berada diatas laut, aku bisa menginjakkan kaki ke tanah lagi." Gumamku dalam hati.

Sebelum melanjutkan perjalanan, terlebih dahulu aku mampir disebuah warung dekat pelabuhan tanjung perak untuk menghangatkan badan yang kedinginan diterpa angin laut selama 18 jam.

"Permisi bu,"

"Iya mas, ada apa ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun