Secangkir kopi : " aku hanya ingin diseduh di gelas yang biasanya kau pakai, membaca setiap lembaran pagi , meminjam semua sepi hari, Hinga memaki senja sendu yang saban hari menghampiri "
Sebatang kretek : "aku tak apa-apa, seperti biasanya dijadikan teman walau harus berakhir di asbak tua itu lagi. Setidaknya kau bisa melarung dukamu menggali setiap kata dalam sajak yang semakin basi".
Seorang aku : "Tentang mengapa kita ada adalah perihal sebuah kebetulan yang lahir menjadi sebuah keharusan
Dari saling mengutuki sampai pada saling memuji
Atau sekedar menutupi kepicikan nalar dalam munafiknya percakapan basa basi".
Pulau Dewata, August 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!