Mohon tunggu...
Lala Rossalyne
Lala Rossalyne Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengalaman Masuk SMAN 16 Bekasi

29 Juli 2018   13:23 Diperbarui: 30 Juli 2018   20:37 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kakak pbh itu juga memberitahu kalau ada yang memakai kalung akan di ikat mati dengan kalung lain sampai tidak lepas, kalau ada laki-laki yang memakai celana baggy, kakak bph nya tidak akan segan-segan menguntingnya sampai berubah menjadi seperti rok. Setelah kakak bph pergi meninggalkan kelas gugus kami, kami langsung membuang nafas dan lega kalau tadi kami sangat tegang terhadap kakak bph tersebut. Setelah beberapa hari kemudian, gugus kami sudah mulai kompak semua dengan lagu mars 16, yel-yel 16, dan yel-yel gugus 9. 

Setelah itu, ada test psikotest, disitu saya berdoa terus supaya saya bisa lolos masuk jurusan IPS. Dan sewaktu psikotest berlangsung, guru psikotest itu menyuruh kami untuk menggambar sebuah pohon didepan kertas, dan menggambar manusia dibelakang kertas. Entah mengapa saya sangat gesit dalam hal menggambar dan cepat menyelesaikannya.

Waktu test psikotest, soalnya tidak menunjukkan salah atau benarnya, psikotest itu hanya menurut pendapat sendiri. Saya belum sempat mengerjakan semuanya, hampir setengah-setengah, hanya gambarnya saja yang saya kerjakan.. Setelah psikotest berakhir,  akan ada pembagian kelas, tapi, saya tidak ingin keempat temanku, Iftih, Revina dan Giona berpisah denganku, walaupun aku dan Revina memilih jurusan yang sama, tetapi aku tidak ingin mereka berpisah. Karena saya sudah betah sama gugusku, gugusku seperti kelas ku sendiri entah kenapa.

Setelah hari yang ditunggu-tunggu, kakak PJ saya menyuruh kami untuk keluar dan mengumpul di lapangan dan berbaris dilapangan sesuai gugus masing-masing, kami pun melakukan apel, setelah apel, semua gugus maju kedepan dan duduk baris horizontal, kakak wakil ketua osis itu menyuruh semua gugus untuk menampilkan yel-yelnya, akhirnya kakak wakil ketua osis itu menunjuk gugus 9, yaitu gugus kami untuk maju pertama, aku heran, ini kan wakil ketua osis perempuan yang berbicaranya sangat tegas dan datar kemarin, tapi kenapa jadi ramah dan baik begini? Aku hafal wajah seseorang, tetapi menghafal namanya belum terbiasa. ternyata aku baru tahu bahwa wakil ketua osis itu bernama kak Millenda dari kulihat name tagnya

Saya sempat gugup kalau ada yang belum kompak, tetapi saya terus berdoa mudah-mudahan gugus kami bisa melakukan semuanya yang terbaik. Sebelum tampil, ada intro nge-vlog oleh salah satu temanku "Naffa", setelah intro, kami menampilkan sebuah yel-yel gugus kami yang bernada "Goyang Nasi Padang", setelah selesai menampilkan kami diberi banyak tepuk tangan dan sorak-sorakkan karena kami  membuat yel-yel sekreatif mungkin. Lalu, ada games menyusun sepatu sampai tinggi, siapa itu yang paling tinggi, pasti akan menang, gugus lain sangat heboh sekali karena sepatu itu hampir terjatuh didorong oleh kakak osis lain, gugus kami pun tak mau kalah, gugus kami terus menyusun dan pantang menyerah walaupun hampir terjatuh didorong oleh kakak osis dan gugus lain. Saya sangat sedih, karena permainan itu adalah hari terakhir MPLS kami, sebenarnya, saya sangat tidak ingin berpisah dengan kakak PJ saya, Kang Alfilla dan Teh Caca. Akhirnya, ada kakak osis bernama kak Heksa menyarankan untuk memberi semacam kado, kesan dan pesan, dan kenang-kenangan untuk kakak PJ gugusnya masing-masing.

 Saya hanya menulis surat untuk kakak PJ saya, Teh Caca, sebagus mungkin, dan di isi surat itu wajib menggunakan cap bibir. Awalnya saya agak geli kalau kakak osisnya menyuruh untuk wajib menempelkan cap bibir, tapi saya tetap melakukannya. Hari Sabtu, tanggal 21 Juli 2018, itu adalah penampilan ekskul demos, siswa X -XII wajib datang ke acara tersebut, dan masuknya jam setengah 7, saya sangat terkejut karena dikasitahunya baru mau tidur, saya pun bangun sangat pagi-pagi sekali dan berangkat jam 6, waktu itu jalanan mulai sepi belum macet, sesampai disana, ternyata banyak siswa kelas X- XII juga, tapi tidak seberapa banyak. di dalam demos itu, ada pertunjukkan voli, beatbox, pramuka, silat, futsal, paskib, dan lain-lain. Yang menurut saya yang paling keren adalah ekskul  modern dance, dan japanese club. Karena Japanese Club(JC) sempat menampilkan lagu Twice-TT versi jepang dan dance nya, saya bingung pengen masuk ekskul apa, tapi setelah dipikir-pikir, saya ingin ikut ekskul paskibra dan basket. Waktu saya melaporkan kepada orang tuaku bahwa saya ingin ekskul yang mana,  saya ingin paskibra dan basket, tetapi orang tua saya tidak ingin saya ikut paskibra, bukannya orang tuaku melarang, tetapi paskibra itu latihannya berjemur di siang teriknya matahari berjam-jam dan orang tuaku tidak mau saya sakit hanya gara-gara kelelahan.

 Akhirnya karena saya tidak mau jadi anak ngeyel, saya hanya ikut basket saja. Lalu, ada teman satu sekolah ku yang bernama "Ane" dia mengajakku untuk ekskul Tari Saman bersamanya, tidak hanya Ane, "Talitha" teman satu sekolahku dan "Fira" saudara sepupuku juga ikut di ekskul tersebut. Akhirnya saya menerima ajakkan temanku, dan setelah sampai rumah, saya langsung berkonsultasi kepada orang tuaku bahwa saya mengikuti ekskul Basket dan Tari Saman, orang tua saya membolehkan dan menyutujui permintaan saya, dan orang tua saya langsung mentanda tangani angket ekskul tersebut yang diberi oleh kakak osis. Hari senin, tanggal 23 Juli 2018 adalah hari pembagian kelas, tapi, dari saya datang kesekolah sampai selesai, kami tidak melakukan KBM pun dan itupun hanya guru yang sekali masuk untuk menjelaskan beberapa materi pelajaran mungkin. Saya berpikir-pikir mungkin pembagian kelasnya besok hari selasa, karena mustahil sekali pembagiannya mau menjelang pulang sekolah,  keesokan harinya benar, kelas sudah dibagikan. Setelah diumumkan aku dikelas berapa aku mendapatkan di kelas X IPS-2, saudara sepupuku yang bernama Fira, berbeda kelas denganku dikelas X IPS-1 padahal saya  sangat ingin sekali sekelas dengan saudara sepupuku. Revina, temanku sekelas dengan saudara sepupuku, sedangkan Iftih di X IPA-6 dan Giona di X IPA-1.

Aku merasa agak canggung waktu memasuki ke kelas baruku dan belum terbiasa, tapi aku melihat teman SMP ku "Tiara" sekelas denganku, aku membuang nafas lega bahwa aku tidak sendirian dikelas ini, setelah duduk dikursi ku, aku berkenalan dengan teman sebangku ku yang bernama "Indri". Selain Indri, didepanku juga ada "Sela" dan juga disampingnya yang bernama "Chaca". 

Sejak saat itu, kami mulai akrab satu sama lain dan bercengkrama dan bercanda juga. Aku sangat bersyukur aku mempunyai banyak teman baik, ramah, supel, dan tidak melihat seseorang dari fisiknya. Dan wali kelas ku di X IPS-2 adalah Pak Wahyu, karena nama wahyu itu sangat banyak dan pasaran, jadi nama pak wahyu digantikan nama "Pak Wajenk". Pak Wajenk adalah guru sosiologi ku sekaligus wali kelas ku.

Pak Wajenk tiba-tiba menunjukku untuk menjadi PJ sosiologi, semua murid menatapku kaget, saya sangat terkejut dan menoleh kanan kiri seperti apa yang terjadi. Lalu aku bertanya dengan Sela, "aku ditunjuk sebagai apa?" tanyaku, dia menjawab, "kamu ditunjuk jadi PJ guru sosiologi" katanya. Aku hanya memijat pelipisku sebagai jawabannya, Pak Wajenk adalah guru yang tertegas tidak seperti yang ku kira. Tetapi selain tegas, Pak Wajenk adalah guru yang terbaik dan suka memberi masukkan bagi para murid-muridnya.

Itulah Pak Wajenk, pengalaman saya memasuki SMAN 16, dan mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan disini. Sekian dari saya, Wassalamua'laikum WRB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun