Teruntuk senja;
Senja semesta hari ini sedang termenung, Dibalik awan.Â
Tanpa senyuman di wajah langit.
Merana para pujangga yang mengaguminya, va.Â
Sementara, senjaku masih tersenyum.Â
Menampakkan keindahannya di depanku.Â
Wajah penuh kemerah-merahan yang merona itu--terpaku aku melihatnya.Â
Teruslah menjadi senjaku, tanpa melihat senja semesta.Â
Tak perlu dirimu menghiraukan bisikan-bisikan angin, kicauan burung benalu.Â
Cukup, kau teguhkan hatimu.Â
Sebagaimana kau teguhkan hatimu—hari ini.Â
Pesan yang ingin aku sampaikan padamu...
Malang, 30 Maret 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!