Menjadi orang tua idaman adalah impian semua orang. Tak jarang pasangan muda yang baru menikah mempelajari cara mendidik anak dari orang tua mereka. Namun beda zaman beda pula penerapannya. Mungkin di zaman orang tua kita dulu didikannya terhadap anak cukup keras, tapi anak dapat menerimanya. Namun kalau kita buat itu di masa sekarang tentu susah diterima oleh anak.
 Serba salah memang menentukan sikap pada anak-anak zaman sekarang, karena perubahan zaman dan pengaruh lingkungan yang besar terhadap tumbuh kembang mereka. Makanya kita sebagai orang tua tidak boleh kalah dengan perkembangan zaman yang akan membentuk pola pikir dan karakter sang anak. Jangankan memenangkan hati si anak, bersaing pun kita tak mampu jika tak punya ilmu yang mumpuni.
Nah, bekal apa yang harus kita miliki sebagai orang tua yang ingin anaknya sukses? Kiat apa yang dapat membuat anak agar bisa berbakti kepada orang tua? Simak pemaparan berikut ini.
Perlu diketahui bahwa sukses itu bukan hanya soal materi, pekerjaan yang bagus dan jabatan yang tinggi. Sukses juga tentang memiliki hati yang baik, jiwa yang pemurah, rajin ibadah dan punya bakti yang tinggi terhadap orang tua.
Pernahkah kamu mendengar kisah tentang Malin Kundang si anak durhaka? Ia adalah anak yang sukses dalam karir dan rumah tangga, namun bagaimana baktinya terhadap ibunya? Nihil. Ini bukanlah dikatakan sukses dalam arti yang sebenarnya, sebab ia tak dapat berbakti pada ibunya. Ia tak ingin mengakui ibunya karena miskin.
Tentu si Malin tak dapat dikatakan sukses, karena sukses bukan hanya soal materi tapi juga masalah  hati. Berikut tips cara mendidik anak agar sukses dalam arti yang sebenarnya.
Dari dalam kandungan
Bayi dalam kandungan juga makhluk hidup yang bisa merasa dan mendengar apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Untuk itu kita harus bisa merangsang pertumbuhannya agar menjadi manusia yang baik kelak. Dengan mendengarkan ayat-ayat suci Al-qur'an, menjaga mood sang ibu agar anak merasakan hal-hal yang baik saja, melakukan kegiatan-kegiatan positif dan peka terhadap lingkungan.
Setelah anak lahir sampai usia 2 tahun
Sering menina bobokan anak dengan nyanyian yang bermakna baik. Seperti shalawat nabi dan nyanyian-nyanyian yang mendidik. Ingatlah bahwa perkataan itu adalah doa. Maka diharapkan agar kata-kata yang kita nyanyikan itu menjadi doa bagi si anak.
Usia 2-7 tahun
Menurut Jean Piaget (Psikolog perkembangan), pada masa ini anak berada pada tahapan praoperasional. Dimana pada tahap ini anak akan mengembangkan imajinasi dan ingatannya. Disini juga anak menjadi peniru yang ulung. Apa saja dapat ditirunya meskipun orang yang ditirunya tidak berada di dekatnya. Nah disinilah kita sebagai orang tua harus berhati-hati dalam berbuat dan berbicara, sebab anak dapat mengingat dan mempraktekkannya dengan baik.
Sebaiknya jika ada permasalahan yang ingin dibicarakan ataupun pertengkaran yang mungkin tak bisa dihindarkan menjauhlah dari anak, agar ia tidak mendengar apa yang sedang diperbincangkan. Sebaliknya berikanlah contoh yang baik pada anak di saat usia ini. Karena ini akan membekas di hati dan pikirannya yang akan membentuk karakter si anak kelak.
Usia 7-11 tahun
