Mohon tunggu...
Desy Laily
Desy Laily Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Media Sosil

Pegiat media sosial yang suka ngopi, nonton film, belanja dan makan, suka juga dengan dunia arsitektur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nyok Kenali dan Lestarikan Batiknya Jakarta, Nyok Rame-rame Kite Kudu Pake Batik Betawi Terogong

11 Desember 2019   20:30 Diperbarui: 11 Desember 2019   21:13 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mpok Siti Laela menuturkan saat ini kebudayaan Betawi di Terogong perlahan terkikis oleh kemajuan jaman, terlebih di kawasan Kampung Terogong. Kawasan ini telah berubah menjadi kawasan perumahan elit.

Batik Tulis Betawi Terogong
Batik Tulis Betawi Terogong

Pada awalnya penduduk kawasan Terogong adalah memang pebatik, mereka mengambil bahan kain dari Palmerah untuk membatik. Sangat miris memang, dengan adanya kondisi bahwa sangat jarang warga Jakarta masa kini yang mengenal Batik Betawi. Padahal Batik Betawi sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda.

Walaupun mpok Siti Laela, pada saat itu, termasuk murid yang sangat sulit diajari membatik, namun beliau tetap berusaha memguasai teknik dan cara membatik dengan benar.

Sampai pada akhirnya, wanita yang juga berprofesi sebagai guru bahasa Inggris disebuah SMK ini, memutuskan untuk mendirikan Sanggar Batik Betawi Terogong di tahun 2012. 

20191208-124949-5df0e7f0d541df061c0d3c32.jpg
20191208-124949-5df0e7f0d541df061c0d3c32.jpg
Sebenarnya ditahun 1970-an kawasan Kampung Terogong masih kental dengan kebudayaan Betawi. Pada masa itu masih cukup banyak orang yang menjadi perajin Batik Terogong. 


Begitu besar kecintaan mpok Siti Laela terhadap budaya Betawi, dan sangat ingin memberdayakan wanita Betawi di Kampung Terogong ini. Pemerintah melalui Dinas Kebudayaan mendatangkan perajin batik dari Pekalongan, untuk mengajarkan seni membatik pada keluarga mpok Siti Laela selama 3 bulan untuk bisa membatik dengan baik dan benar. 

Walaupun minim dukungan, mpok Siti Laela dengan giatnya berusaha untuk mengajak sesama wanita warga Kampung Terogong untuk menjadi perajin Batik, walaupun sulit, dan dengan berbagai alasan bagi warga lokal setempat menjadi orang kantoran jauh lebih menjanjikan dibandingkan menjadi perajin batik. 

"Tantangan terbesar yang dirasakan oleh mpok Siti Laela ini adalah sulitnya mencari sumber daya manusia (sdm) yang benar-benar mau belajar dan menggeluti batik Betawi" ujar mpok Siti Laela

Seiring berjalannya waktu, berkat kegigihan niat dan usaha Mpok Siti Laela memberdayakan wanita setempat, Alhamdulillah saat ini sudah ada 15 orang yang aktif menjadi perajin Batik Betawi Terogong. 

Lestarikan Batik Betawi Terogong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun