Mohon tunggu...
Laili Sarifatu Rikhmah
Laili Sarifatu Rikhmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - bismillah belajar sedikit demi sedikit

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Penegakan HAM Apa yang Dapat Kita Lakukan sebagai Gen-Z di Masyarakat?

8 November 2021   09:01 Diperbarui: 8 November 2021   09:04 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui, ada suatu hak dari diri kita yang kita miliki dari kita berada dalam kandungan hingga kita berada dalam liang lahat. Hak tersebut dinamakan HAM (Hak Asasi Manusia). Adapun pengertian dari HAM yaitu seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan dan merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Dari pengertian ini, kita ketahui bahwa HAM tidak berhak dicabut oleh siapapun.

Namun, seringkali kita mendengar dan menjumpai berbagai pelanggaran HAM, seperti contoh dalam baru-baru ini diantaranya kasus kriminalisasi, kebebasan menampaikan pendapat di muka umum yang dialami pada saat kasus reformasi dikorupsi dengan dibubarkan aksi demonstrasi jam setengah 18.00 kurang, dimana terlihat seperti terjadi pemilahan kasus, sebagaimana yang tertera pada UU no. 9 Tahun 1998 bahwa batas demontrasi di ruang terbuka adalah tepat pukul 18.00. Jika negara tidak memberi kebebasan untuk rakyat maka esensial dari demokrasi sudah mulai pudar disebuah kerajaan. dan jika ini diabaikan maka akan menimbulkan implikasi yang serius.

Beranjak dari kasus-kasus pelanggaran HAM, tanpa kita sadari dan telaah, juga seringkali kasus pelanggaran HAM terjadi pada lingkungan masyarakat. Dimana kondisi itu dekat dengan kita. Seperti pembullyan, perundungan, penyiksaan, kebebasan berpendapat, kebebasan. Tapi seringkali kita egois dan tidak ingin berkontribusi mengetahui dan menyelesaikan apa yang terjadi di sekitar kita,kita menunggu ada orang lain yang bakal menyelesaikan permasalah itu semua, kita seringkali tunduk tanpa melihat apa yang ada di depan, kita lupa bahwa kita generasi muda,  generasi pembawa perubahan dimasa depan, generasi yang melibatkan teknologi untuk semua prosesnya, generasi peduli, karena kita Gen Z.

Berbicara mengenai Gen Z, Gen Z yaitu generasi yang sering disebut sebagai igeneration atau generasi internet dimana bertumbuh dan berkembang di era digitalisasi yang memiliki rentan waktu lahir dimulai tahun 1997-an hingga pertengahan tahun 2000-an. Lalu peran apa saya yang dapat Gen Z lakukan dalam berkontribusi dalam penurunan penegakan HAM dimasyarakat?

Mengajak para Gen Z untuk ikut serta

Kalau kita cermati, kasus pembullyan yang ada di sekitar kita seringkali di lakukan oleh sesama anak-anak dan juga remaja yang belum mencapai control diri yang baik. Pada kondisi ini, jika tidak dibarengi dengan edukasi, dan mungkin akan terus berulang terjadi, bisa saja menimbulkan sebuah stigma kewajaran, bahwa si korban tadi patut/ wajar untuk diperlakukan seperti itu. 

Disini peran Gen Z yang sudah memiliki bekal dalam sikap kemanusiaan, yang berhubungan dengan HAM untuk mengambil peran. Peran yang dapat di lakukan yaitu memberi edukasi melalui perpaduan dengan kemajuan teknologi komunikasi. Seperti contoh, membentuk komunitas untuk pergerakan HAM, yang mungkin bisa sebagai media untuk melatih berpikir kritis dan mengamati apakah ada pelannggaran HAM yang terjadi di sekitar, yang membantu korban untuk speak up.

Pemanfaatan media sosial dan video interaktif untuk anak-anak

Bagi Gen Z, media sosial dan internet merupakan suatu komponen penting dalam melakukan aktivitasnya, yang hampir satu hari penuh dihabiskan dengan internet. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa dampak negative yang diberikan internet bisa masuk dan dicerna oleh Gen Z khususnya dalam rentang usia anak-anak. Seperti contoh haters yang menyerang kolom komentar seseorang karena alasan satu lain hal, jika hal ini terus berulang terjadi, dan yang mengkonsumsi adalah anak-anak maka mungkin bisa terjadi anak-anak tersebut meniru dan mempraktikannya. Bagi sikorban, dampak yang diberikan juga bisa sampai pada Kesehatan mentalnya. Lalu, kembali ke poin utama, apa yang dapat kita lakukan?. 

Tentunya hal ini tidak cukup jika hanya mengandalkan peran sekolah sebagai tempat edukasi saja, melainkan peran dari semua pihak sangat di butuhkan untuk mengantisipasi hal serupa, yang mungkin tindakan anak-anak berperilaku tidak sesuai aturan yang ada untuk hari ini terlihat seperti biasa saja dan tidak berbahaya, tapi jika konteksnya sudah serius, bisa tergolong pelanggaran HAM. Yang mana hal ini tidak diinginkan terjadi di masa depan, karena generasi muda adalah generasi yang diharapkan sebagai penopang di masa depan. Maka dari itu sangat diperlukan pengenalan HAM sejak dini.

Pengenalan HAM ini, bisa kita lakukan seperti memanfaatkan media sosial dan video interaktif, yang ada untuk sharing, semisal mengenai apa saja perilaku yang termasuk kedalam pelanggaran HAM. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun