Mohon tunggu...
Laili Rahmatan Thoyyibah
Laili Rahmatan Thoyyibah Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Mahasiswi FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sikap Konsisten dalam Mengasuh Anak

14 November 2018   14:43 Diperbarui: 14 November 2018   14:56 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orangtua yang merasa bahwa konsisten dalam pengasuhan anak sangatlah sulit. Selain itu, orangtua juga sering bingung mengetahui batasan sampai mana orangtua harus konsisten karena kesabaran yang terbatas dapat memunculkan kesalahan. Tetapi sebenarnya menjaga konsisten dalam mengasuh anak tidak sesulit itu. 

Tunjukkan konsisten dari sikap anda

Perasaan itu tidak menentu. Menebak perasaan diri sendiri merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Saat mengasuh anak, terkadang orangtua perasakan kesenangan yang luar biasa dan kadang membuat orangtua pusing. 

Sebaiknya, sebagai orangtua harus memiliki sifat konsisten. Seperti, mulailah dari membuat daftar hal yang dibolehkan atau tidak dibolehkan untuk anak.

Perasaan Seseorang Dapat Berubah

Orangtua mengekspresikan perasaannya kepada anak dengan cara berbicara jujur saat orangtua jengkel kepada anaknya. Hal tersebut dapat memberikan pengalaman kepada anak untuk belajar mengenai emosi. Maksudnya itu bukan langsung marah-marah begitu saja, tetapi dengan mengatakan pada anak bahwa anda sebagai orangtua sedang marah dengan nada yang tegas. 

Setiap Mengasuh Anak Perlu menerapkan Pola Asuh yang Konsisten

Apabila orangtua sendiri tidak dapat menjaga konsistennya dengan baik, maka hal itu malah bisa membuat anak kebingungan. Contohnya seperti, ibu tidak memperbolehkan anaknya bermain air dan basah-basahan. Sedangkan ayahnya mempernolehkan. 

Maka dari itu, ingatlah sebagai ayah, ibu, kakek, nenek, atau anggota keluarga lainnya, pengasuh, dan guru di sekolahnya harus menjaga konsistennya dalam menyikapi tingkah laku anak. 

Agar anak dapat memahami sikap konsisten orangtua, maka lebih baik anda sebagai orangtua  terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada anak sampai ia memahaminya dengan baik walaupun anak belum pasti 100% paham.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun