Mohon tunggu...
laila nabil kustina
laila nabil kustina Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya bernyanyi dan kepribadian saya Ambivert

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Pemikiran Murji'ah: Asal Usul, Doktrin, dan Perkembangannya dalam Khazanah Islam

10 Oktober 2025   02:03 Diperbarui: 10 Oktober 2025   01:01 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini memberikan hasil penting tentang perkembangan pemikiran Murji'ah sebagai salah satu aliran teologi Islam awal yang memengaruhi dinamika khazanah Islam. Hasil disajikan secara tematik berdasarkan aspek utama judul, diikuti dengan pembahasan analitis yang menghubungkan temuan dengan konteks historis dan teologis lebih luas. Analisis ini didasarkan pada sumber primer dan sekunder, menunjukkan bahwa Murji'ah bukan hanya reaksi defensif terhadap konflik politik, tetapi juga kontributor signifikan terhadap moderasi dalam pemahaman iman.

Asal-Usul Murji'ah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Murji'ah muncul pada abad pertama Hijriah, tepatnya selama Fitnah Pertama (656-661 M), sebagai respons terhadap perpecahan umat akibat pertempuran antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan. Pusat asal-usulnya berada di Kufah, Irak, di mana kelompok ini terbentuk dari kalangan yang menolak ekstremisme Khawarij yang mengkafirkan pelaku dosa besar seperti Muawiyah dan Qadariyah yang menekankan kehendak bebas manusia. Tokoh pendahulu utama termasuk Ziyad bin al-Asyraf dan Ghailan al-Dimasyqi, meskipun Abu Hanifah (w. 150 H/767 M) sering dikaitkan sebagai pengembang doktrinnya melalui mazhab fiqh Hanafi.

Konteks Politik: Murji'ah mendukung netralitas politik, menunda penilaian (irja') terhadap pemimpin Umayyah yang dianggap berdosa, untuk menjaga persatuan umat.

Pengaruh Awal: Doktrin ini menyebar ke Basrah dan Syam, dipengaruhi oleh hadis-hadis yang menekankan rahmat Allah atas dosa, seperti hadis tentang iman yang bertambah dan berkurang.

Pembahasan: Asal-usul Murji'ah mencerminkan upaya pragmatis umat Islam awal untuk menghindari perpecahan lebih lanjut pasca-wafatnya Nabi Muhammad SAW. Berbeda dengan Khawarij yang radikal, Murji'ah menawarkan pendekatan inklusif yang selaras dengan prinsip Ahlus Sunnah, meskipun dikritik sebagai bentuk kompromi berlebih. Temuan ini sejalan dengan analisis historis bahwa aliran ini lahir dari trauma Fitnah, di mana iman dipisahkan dari loyalitas politik untuk mencegah takfir massal.

Doktrin Inti Murji'ah

Temuan utama mengenai doktrin Murji'ah adalah prinsip "irja'" atau penundaan pengkafiran terhadap pelaku dosa besar (kabair), dengan keyakinan bahwa iman terdiri dari dua elemen utama: keyakinan hati (aqidah) dan pengakuan lisan (ikrar), sementara amal perbuatan (amal shalih) hanyalah cabang yang tidak esensial untuk status mukmin. Doktrin ini dibagi menjadi dua cabang utama:

Murji'ah Agama (Murji'at al-Din): Dipimpin oleh Abu Hanifah, yang memandang dosa besar tidak menghapus iman, tetapi pelaku tetap dihukum di akhirat kecuali bertaubat.

Murji'ah Politik (Murji'at al-Siyasah): Lebih ekstrem, seperti cabang Jahm bin Safwan (w. 128 H/746 M), yang mendekati fatalisme dengan menekankan qadar ilahi sepenuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun