Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luka Di Penghujung Tahun

26 Juni 2022   11:02 Diperbarui: 27 Juni 2022   14:36 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Nurfauziah

    Dingin malam ini menusuk hingga relung hatiku. Pikiranku kalut akan pesan yang kuterima. Sakit dan kecewa itulah yang kurasakan saat ini.

    Tak terasa aku telah menyelesaikan pendidikanku di SMA dan hari ini tepat untuk pertama kalinya masuk kampus. Aku berkuliah di salah satu perguruan tinggi di daerahku dengan jurusan Ilmu Komunikasi. Selain berkuliah di kampus aku juga memilih untuk tinggal di asrama kampus, ini adalah kehendak orang tuaku dan aku tak bisa membantahnya. Seringnya terdengar berita miring saat tinggal di asrama membuatku sulit menerima ini tetapi semua hal buruk yang pernah kupikirkan ternyata tidaklah terjadi. 

    Sebulan lebih telah kulalui sebagai seorang mahasiswa dan juga mahasantri. Cukup berat dan melelahkan aktivitas yang kujalani saat ini. Pagi hingga sore harus menuntut ilmu di kampus dan malam hari dilanjutkan menuntut ilmu di asrama. Namun, terlepas dari itu semua terkadang aku merasa beruntung bisa berada di posisi saat ini, tak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama dan banyak di luar sana mahasiswa ingin berada di asrama juga tetapi untuk tinggal di sini terdapat batasan. 

    Asrama kampus ada dua, untuk mahasantri laki-laki dan mahasantri perempuan. Dalam satu kamar dihuni oleh tiga orang. Sama halnya di kamarku, teman sekamarku keduanya adalah kakak tingkat dan satu diantara mereka adalah mahasantri lama. Namakakak itu adalah Mumut dan Kak Oza. Kak Mumut selalu berbagi pengalaman dan ceritanya ketika pertama kali menjadi mahasantri. Kedua kakak ini sudah kuanggap seperti kakak sendiri, setiap malam kami selalu berbagi cerita, mengerjakan tugas, dan murajaah bersama. Kak Mumut dan Kak Oza juga selalu memberikan nasihat dan semangat kepadaku selama berkuliah.

    Malam ini suasana sedikit berbeda. Hanya ada aku dan Kak Mumut yang sedang tertidur karena sedang demam dan Kak Oza berada di kamar depan menemani temannya yang juga sendirian. Hujan deras membasahi lingkungan asrama. Hari menunjukkan pukul 23.45 dan malam ini aku harus begadang karena ada tugas kampus yang belum selesai. Jujur perasaanku tidak enak sekali, kamar yang dilanda kesunyian membuatku bepikir jauh.

    "Zah Zah." Aku seperti mendengar seseorang memanggil namaku dari balik jendela kamar.

    Aku kembali melanjutkan tugasku, kuabaikan suara itu walaupun hatiku sudah gelisah dan takut akan apa yang kudengar.

    "Zah Zah." Oke kukira cukup sampai disini saja kumengerjakan tugas ini. Ini sudah tidak beres karena teman di sebelah kamarku sudah tidur. Lalu siapa yang memanggil itu jika bukan hal lain. Aku pun tidur dan menutupi seluruh tubuh dengan selimut dan memakai headset agar tidak mendengar suara-suara aneh itu lagi.

    Tengg Tengg . . .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun