Oleh : Nisa'u Sofiyah
Gorden jendela kamar mengibar
Seiring gemericik air hujan memenuhi ruang kamar
Rintik-rintiknya memenuhi kaca jendela
Semesta ramai bersama dengan dinginnya
Secangkir kopi mengepul bersama asap mengudara
Menutup dingin setelah rapat pintu dan jendela
Masih kuingat,
Kapan terakhir kita bersenda bersama
Melewati hujan di sebuah kafe sederhana
Lengkap dengan iringan musik romansanya
Katanya,
Hujan turun memang tidak hanya membentuk genangan
Ia hadir dengan kenangan yang terkemas sempurna
Jika sapa tak mungkin lagi ada
Jika bersua menjadi hal yang tak mungkin nyata
Maka kukirimkan salam rindu pada setiap udara yang menusuk bersama dingin hingga kepala
Aku merindukanmu
Itu saja