Mohon tunggu...
lady  anggrek
lady anggrek Mohon Tunggu... Wiraswasta - write female health travel

Suka menulis, Jakarta, Blog: amaliacinnamon.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenangan di Malam Sunyi

18 Januari 2019   02:56 Diperbarui: 18 Januari 2019   03:05 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: luthfiizzaty.wordpress.com

Ia terbangun dan berjalan keluar dari kamar. Kedua mata memperhatikan kamar Bapak telah lama tertutup dan terasingkan selama beberapa waktu. Kamar itu telah berbeda. Ada banyak lukisan ayat Al-Quran terletak rapi di kamar itu. Lukisan dengan warna berkilauan dan memukau seperti warna pelangi di pagi hari. 

Bahkan para keluarganya juga memberikan saran untuk menyelenggarakan pameran lukisan nanti. Ana tersenyum sederhana membalas jawaban mereka. Dia merasa baikan. Meski belum sembuh secara sempurna.

Tangan kanannya menyentuh meja kerja Bapak. Meja kerja dengan pinggiran kayu mempercantik meja tersebut. Dia terduduk di atas kursi kayu jati warna kecoklatan. Kedua mata memperhatikan dengan seksama. Ada sebagian  barang yang pernah digunakan olehnya masih tersusun rapi. Sebagian barang lain di ambil oleh kerabat dan diserahkan ke masjid. 

Kenangan lama di malam sunyi tentang Bapak hingga kini masih bersemayam dalam benaknya. Pada tengah malam doa-doa melayang ke atas langit. Bersemayam pada bintang-bintang bersinar di malam hari. Bukan untuk Ayah kandungnya semata. Melainkan juga untuk dirinya sendiri. Telah membuat menyesal terlalu lama hingga kehilangan arah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun