Hingga saat ini, pandemi Covid-19 bukan hanya krisis kesehatan saja, tapi juga krisis ekonomi ataupun finansial. Kini, saya akan membagikan tips & trik mengelola anggaran rumah tangga selama masa ketidakpastian ini.
Penerapan social distancing ataupun physical distancing tentu saja dapat mengurangi hingga memutus rantai penyebaran virus corona. Namun disisi lain, kebijakan tersebut malah berdampak pada perekonomian penduduk dunia, termasuk Indonesia.Â
Ada para pekerja ataupun pengusaha yang dapat produktif dan bekerja secara online (jarak jauh) Â dari rumah, tetapi ada sebagian pekerja dan entrepreneur lainnya yang tak dapat melakukan pekerjaan sama sekali. Hal tersebut dikarenakan tipe pekerjaan maupun usahanya tidak bisa dilakukan dengan cara daring ataupun online, sehingga pendapatannya berkurang dan bahkan tidak memiliki pemasukan sama sekali.
Kepanikan tentu bukan ide yang baik, namun tentu saja rasional untuk mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya dampak pandemi ini pada kondisi keuangan serta kesejahteraan fisik Anda. Yang terpenting lagi adalah menyiapkan secukup mungkin yang Anda bisa untuk terus dapat bertahan hidup di tengah ketidakpastian ini. Berikut diantaranya !
Lakukan pengecekan/pemeriksaan keuangan
Ini merupakan langkah pertama yang disarankan oleh pakar finansial "Yang pertama, pastinya melakukan financial check-up. Berikutnya, menata budget, dan pengelolaan masing masing budget termasuk pembayaran angsuran dan asuransi. Pemeriksaan keuangan yang sederhana adalah dengan mengingat kembali berapa penghasilan/pemasukan Anda dan bagaimana kondisi keuangan Anda saat ini.Â
Apakah tetap menerima penghasilan? Apa hanya sebagian? Atau, bahkan tidak ada penghasilan? Selanjutnya, apakah penghasilan Anda sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga? Jikalau dirasa tidak mencukupi, maka kita perlu menata budget pengeluaran.
Menata pengeluaran anggaran rumah tangga
Langkah kedua yang dianjurkan adalah menata anggaran pengeluaran dengan menota semua pengeluaran yang rutin Anda keluarkan setiap bulannya. Pengeluaran berkala tersebut dapat Anda bagi ke dalam empat kelompok, yaitu tabungan atau investasi, cicilan hutang, pengeluaran keluarga, dan pengeluaran pribadi.
 Selain itu, Anda juga perlu mencatat pengeluaran yang diluar pengeluaran rutin, contohnya biaya perpanjang STNK dan SIM atau kebutuhan selama bulan Agustus dan berikutnya. Dalam kondisi saat ini, disarankan, apabila tidak memungkinkan, Anda dapat menunda pengeluaran rutin untuk tabungan dan investasi.Â
Untuk cicilan hutang-piutang tetap diteruskan pembayarannya, sementara untuk pengeluaran keluarga sebaiknya dibuat skala prioritasnya. Lalu, dahulukan kebutuhan primer, seperti makanan sehat, kuota internet untuk bekerja, vitamin dan asuransi, dibandingkan lainnya. Sedangkan pengeluaran pribadi, sebaiknya untuk ditunda terlebih dahulu.
