Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Embun Pagiku

22 Juni 2017   00:10 Diperbarui: 22 Juni 2017   01:30 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bukanlah semilir angin yang kau sampaikan
Dan bukan angin topan yang ku berikan
Tapi pesan embun pagi Menyejukkan hati
Hingga bukan badai angin ribut yang terjadi

Bukan hujan yang kau berikan
Bukan dekapan yang persembahkan
Tapi badai guntur yang berkilatan
Dekap mu karena rasa takut akan petir yang menyambar

Bukan rembulan yang kau tampakkan
Bukan mentari yang kau tuduhkan
Namun awan kelabu yang panas
Menghalangi mentari tuk sinari bumi

Untukmu embun pagiku
Janganlah memancing dalam air keruh
Jangan kau percikan air yang kelam ke mukaku
Tapi usaplah aku dengan embun pagimu

Embun pagiku
Kuharap lupakan masa lalumu
Dijarimu ada logam perindu
Di dadaku sudah terukir.panjang namamu

 

Alun-alun Kejaksan, 22 Juni 2017 (00:00 wib)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun