Mereka BENCI melihat Ujung Timur INDONESIA beranjak maju, mereka marah saat daerah tertinggal mulai melaju
Mereka Layangkan caci maki justru saat saudara saudaranya kini tidak lagi hidup dalam kegelapan dan keterbatasan
Mereka mengumpat dengan sumpah serapah saat jembatan, Â bendungan dan infrastruktur berdiri kokoh di seantero negeri.
Lucunya MEREKA TERTAWA saat Bencana menyelimuti NEGERI, mereka terkekeh saat saudaranya terhimpit dalam reruntuhan, lalu mengacungkan JARI nya seraya mengutuk anak negerinya.
Bermodal AZAB pemilik kehidupan, para pembenci merasa PANTAS melabel AZAB dengan begitu Murahnya, jumawa seolah surga sudah digenggaman.
Kini mereka coba jual KESEDIHAN, atas tumpukan tumpukan KEBOHONGAN yang mereka bangun sendiri, mereka tawarkan RACUN DENDAM di dalam panji-panji suci, berharap para PEMUJA SURGA menikmati SENANDUNG nya.
Kebencian adalah tetap kebencian, walaupun dibungkus ratusan ayat suci, walaupun berbalut panji-panji kebesaran pemilik kehidupan
Walaupun dinyanyikan dengan sebuah kemerduan yang semu, Sayup namun MEMATIKAN....
Jangan tertidur nyenyak oleh buaiannya, Karena senandungnya mampu melenakan, kemudian membuatmu terlelap di dalam kegelapan. ***Dinar Puspitasari
Gambir, 25102018