Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jelang Pagi

17 April 2018   04:16 Diperbarui: 17 April 2018   04:29 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jelang pagi serasa dingin, lelapkan mata mahluk di bumi, tenang menanti adzan berkumandang syahdu

Hanya burung malam tak pejamkan mata, masih kepakkan sayap mencari mangsa, kelelawar masih berterbangan pada buah, menanti mentari silaukan mata

Derap cepat langkah kaki para pedagang, bergegas ke pasar agar tak kehabisan barang, suara burung malam saat hinggap terbang, mengiringi langkah pedagang

Seruan adzan berkumandang, bergegas singsingkan lengan, membasuh muka dalam kedinginan, tunaikan segala kewajiban

Angin pagi sepoi-sepoi, gugurkan embun pagi ke bumi, sejuknya serasa pagi, pantaslah kita memuji Illahi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun