Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dilan dalam Kegelapan

22 Maret 2018   22:58 Diperbarui: 22 Maret 2018   23:07 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Listrik rumah Dilan yang di segel PLN (doc.pribadi)

Dilan yang malang

Ketika malam datang

Bergegas dia pulang

Jumpa yang tersayang

Saat tiba di halaman

Rumahnya dalam kegelapan

Tak terlihat suatu bayangan

Sunyi, senyap sendirian

Dilan yang malang

Mata menatap menerawang

Rumahnya tak lagi lapang

Sinar pun terhadang

Tangan meraba tembokkan

Di rabanya kotak meteran

Listrik sumber penerangan

Tersegel dalam kegelapan

Stiker merah nampak kekar

Menempel tepat di saklar

Tanda daya tak keluar

Aliran pun tak menjalar

Risau hati meradang

Pada stiker yang terpampang

Tahu dia belum bayar

Nasib datangi saklar

Rasa sedih merasuki

Sumber penerang telah mati

Rekening belum terlunasi

Kegelapan kian menghinggapi

Listrik sumber penerang

Tanpanya takkan tenang

Hati seakan melayang

Bak rumah tanpa bintang

Senyap tanpa sinar rembulan

Sunyi dalam kegelapan

Rekening tak bisa di bayarkan

Hanya iklas besok dalam pembongkaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun