Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Romantika Pasar Malam

22 Oktober 2017   20:02 Diperbarui: 22 Oktober 2017   20:17 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Intip pasar malam dari teras rumah (dokumen pribadi)

Disetiap minggu malam senin, depan rumahku mendadak  riuh bebunyian, aneka aliran musik bersahutan, aneka makanan di jajahkan, aneka permainan pun tak ketinggalan

Pasar malam ramainya pun malam, walaupun depan rumah, kadang hanya melongok saja, tanpa keliling tuk larut dalam keramaian, musiknya saja pekikan pendengaran

Anak-anak bersenyum riang, orang tua tertawa walau meriang, pedagang tersenyum senang, saat pembeli banyak yang datang

Pasar malam dibuka sedari siang, ditutup hingga larut malam, tak pernah sepi walaupun hujan, karena musik jauh lebih keras dibanding suara hujan

Kadang juga bikin kesal, saat pagi sampah bertebaran, bahkan terkadang penuhi selokan, kesal dengan pedagang yang lalai kebersihan

Jelang larut malam, tenda dan gerobak di bongkar, ada rasa bahagia walau mengesalkan, sebungkus roti bakar, martabak manis jadi persembahan, karena berdagang depan pagar halaman

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun