Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentafakuri Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tujuh Sifat Allah Dalam Diri Manusia : Jejak Tauhid Dalam Proses Kehidupan

21 Juli 2025   13:50 Diperbarui: 21 Juli 2025   13:57 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayai lahir "Dipinjamkan" Sifat Allah Dalam Proses kehidupannya | Dok Alodokter.com/Blogspot.com/Healthokzone.com

Hadits:"Al-mu'minul qawiyyu khayrun wa aabbu ilallh minal mu'min adh-da'f; wa f kullin khayr..." "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah; pada keduanya ada kebaikan..." (HR. Muslim)

La awla wa la quwwata ill billh menegaskan:"Tiada peralihan (dari maksiat ke taat) dan tiada kekuatan (menjalankan ketaatan) kecuali dengan Allah."

Kelemahan fisik (sakit, letih, luka) sering menjadi metode pendidikan tauhid --- meluruhkan ego yang mengira "aku mampu sendiri". Kekuatan sejati bukan hanya otot atau stamina, tapi: Keteguhan iman di tengah badai, Konsistensi ibadah, Kemampuan menahan diri (jihad an-nafs) "Dan bersabarlah; kesabaranmu itu hanya dengan (pertolongan) Allah." (QS. An-Nal: 127)

"Manusia baru merasa kecil ketika punggungnya tak lagi kuat menunduk dalam sujud panjang atau ketika tangannya bergetar menahan segelas air. Di situlah pelajaran Qudrah: kita tidak pernah berkuasa --- hanya diberi giliran menggunakan daya yang bukan milik kita. Detik itu juga, kesombongan runtuh dan kata 'Allahu Akbar' kembali terasa berat maknanya."

Cahaya Ketuhanan dalam Diri Kita

Ketujuh sifat ini bukan berarti manusia menyamai Allah; bukan tasybih (keyakinan atau anggapan yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya.), tapi tajalli (  "menyatakan diri", "memanifestasikan", atau "menampakkan diri secara simbolik atau pantulan.") Dalam istilah tasawuf, tajalli adalah penampakan atau manifestasi sifat-sifat Allah dalam ciptaan, bukan Dzat-Nya secara langsung.

Kita hidup karena ada Hayat-Nya. Kita tahu karena ada Ilmu-Nya. Kita mampu karena ada Qudrat-Nya. Kita memilih karena ada Iradat-Nya. Kita melihat dan mendengar karena Basar dan Sama'-Nya. Kita berbicara karena ada Kalam-Nya.


Jkt/21072025/Ksw/138
Kusworo : "Pencari jejak Tuhan dalam narasi kehidupan. Menulis dari ruang refleksi antara dunia dan akhirat."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun