Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jalan Panjang Menuju West Coast, USA

5 Oktober 2022   18:00 Diperbarui: 5 Oktober 2022   18:47 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Holywood Boulevard Destinasi Populer Di Los Angeles, California USA | Dok. Lamag-Traveller-Pinterest-Hotels.Com

"Perjalanan dari Jakarta menuju West Coast, USA adalah sebuah jalan panjang. Memembus angka ribuan km. Menembus beberapa zone waktu. Yang semuanya membuat jam biologis manusia berubah membentuk pola baru dalam mensikapi waktu. Belum lagi yang berkaitan dengan zone otoritas hukum karena sudah menyentuh kebijakan dan kepentingan suatu negara. Tak ada kata lain, selain patuh dan mengikutinya. Yang di dalamnya semua harus beradaptasi . Tak ada kata kecuali. Lelah...letih...memancing emosi... semua itu pasti. Tapi itulah harga yang harus dibayar seorang traveller sejati. Yang bila direnungi bahwa hakekat perjalanannya adalah upaya hamba yang tunduk dan taat untuk menjalankan segala perintah Allah Azza wa Jalla dalam "Al Quran Nur Karim" untuk berjalan dan menelusuri  bumi Nya yang maha luas dan indah ini".

Malam ke sepuluh di bulan September 2022, Jakarta dan sekitarnya terasa sepi. Sebagian besar penghuninya sudah larut dalam mimpi. Hanya segelintir dari mereka yang masih tegak berdiri. Menunaikan tugas, mencari rizki atau aktivitas lain untuk memenuhi tuntutan kehidupan duniawi atau bekal akhirat nanti.

Sang malam baru saja meninggalkan titik puncaknya. Masih terlalu lama untuk disebut dini hari.  Waktu di pergelangan tangan kami menunjukan pukul 00.45 waktu bagian barat Indonesia. Ada 33 traveller sejati yang telah memantabkan niat untuk menjelajahai bumi Allah yang maha luas di West Coast USA, Western Caribbean, Mexico, Honduras dan Bahamas dengan salah satu kapal pesiar mewah terbesar di dunia, Symphony of The Seas. Duduk dengan tenang diantara deretan kursi pesawat Philippine Airlines yang akan membawa mereka ke tujuan.

Dengan membaca, "Bismillahirrahmanirrahim. Bismillahi Tawakkaltu Alallah La Haula wala Quwwata Illa Billahil Aliyil Adzim" Kami memulai rihlah (perjalanan) mentadaburi bumi Allah yang maha luas dan indah ini. Dalam hati kami memohon, Semoga Allah Azza wa Jalla menjadi teman perjalanaan kami. Memudahkan segala urusan kami. Menjaga Kesehatan kami. Mencukupi segala kebutuhan kami. Menjaga keluarga yang kami tinggalkan. Memberi makna akan arti perjalanan ini bagi kehidupan kami. Dan mengembalikan kami dalam keadaan selamat, sehat wal afiat untuk bertemu kembali dengan seluruh keluarga. Allahumma aamiin Ya Mujibassailin.

Perjalanan Panjang 14.431 km (2.700 km, Jakarta-Manila + 11.731 km, Manilla-Los Angeles) atau 18 jam lebih akan ditempuh. Melelahkan. Itu Pasti. Karena ini adalah bagian ujian yang harus ditempuh 33 traveller sejati untuk memenuhi perintah Allah berjalan di muka bumi-Nya.

Seperti termaktub dalam beberapa surat Al Quran. Diantaranya surat Al Mulk. Q.S. 67 : 15, "huwallazii ja'ala lakumul-ardho zaluulang famsyuu fii manaakibihaa wa kuluu mir rizqih, wa ilaihin-nusyuur -- Dialah yang menjadikan bumi untuk kami yang mudah dijelajahi, maka jelajahi lah di segala penjurunya dan makanlah sebagian rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan". 

Dan perjalanan 2.700 km pertama, Jakarta -- Manila pun dilalui. Waktu tempuh penerbangan 4 jam 25 menit. Dengan perbedaan waktu Manila 1 jam lebih awal dari Jakarta. Transit menuju Los Angles USA tak seperti waktu masa sebelum Pandemi. Negara Paman Sam meminta semua bagasi penumpang menuju negaranya harus melalui proses "Cleareance" - proses pemeriksaan ulang untuk mendapat izin masuk.

Proses panjang yang melelahkan. Masih belum meratanya pemberian informasi petugas imigrasi menyebabkan mekanisme pelayanan untuk penumpang ekonomi dan business tidak maksimal. Mereka yang ada di Lounge Business terpaksa harus kembali mengecek bagasi untuk proses "cleareance" di tempat tertentu. Beberapa koper penumpang bahkah sempat "hilang" dan ditemukan kembali dengan bersusah payah setelah menunggu lebih dari setengah jam.

Namun semua tetap ada sisi baiknya. Memastikan bahwa semua bagasi kita terbawa dari Jakarta ke Manila. Dan berproses selanjutnya ke Los Angeles USA. Beruntung, waktu transit mencukupi untuk melalui semua proses  tersebut. Alhamdulillah semua berproses lancer.

Tepat pukul 11.00 waktu setempat pesawat yang membawa kami lepas landas menuju Los Angles. Dengan transit lanjutan di Seoul Korea Selatan untuk pengisian Avtur selama 1 jam. Perjalanan Panjang 11.731 km atau 13 jam 25 menit harus dilalui untuk tiba di Los Angeles USA. Walau sedikit telat dari waktu yang kami rencanakan, akhirnya perjalanan panjang 33 traveller sejati ini pun tiba dengan selamat, sehat wal afiat di Los Angeles.

Masih ada satu hambatan lagi di Imigrasi Los Angeles USA. Dan ini catatan untuk para traveller ke USA. Bahwa, walaupun kita sudah memiliki Visa USA bukan jaminan pasti kita masuk ke negara mereka. Bila document perjalanan dan program yang ada tak mendukung maka siap-siap lah mendapat intrograsi maksimal petugas imigrasi di sana. Bila performent dan jawabaan anda tak meyakinkan. Bersiaplah untuk dipulangkan. Sebenarnya hal ini sebuah hal yang wajar dan berlaku dihampir semua negara. Yang membedakannya adalah tingkat fleksibilitas aturan imigrasi negara yang kita kunjungi.

Seperti yang terjadi pada salah satu anggota group kami yang masih terbilang muda. Masuk ke USA diusia muda sangat dicurigai sebagai calon pencari kerja dan mencari peruntungan hidup disana. Ilegal Imigran. Walau ia datang bersama keluarganya. "Kekeliruannya" nya sederhana. Dalam berproses masuk di Imigrasi yang bersangkutan terpisah counter dengan orang tua, kakak dan adiknya.

Walau sudah diinfo agar setiap keluarga masuk bersama keluarga di satu counter Imigrasi. Kondisi dilapangan kadang tak terprediksi. Karena hal ini membantu mempermudah identifikasi dan justifikasi semua data yang ada. Karena terpisah dari orang tuanya, Petugas imigrasi yang menanganinya sedikit berprasangka dan mencurigakan tujuan kedatangannya ke USA.

Sampai semua peserta selesai urusan keimigrasinnya, hanya dia yang tertahan. Sebagai Tour Leader saya mencoba mendampingi dan menjelaskan bahwa yang bersangkutan bagian dari anggota group tour ke USA. Namun petugas tetap mengikuti prosedur dan menyerahkan kepada petugas khusus untuk mengintrograsi. Maka datanglah petugas imugrasi bertubuh tinggi besar dan berkulit hitam.

Wajahnya memang tidak garang, bahkan ia bertanya apakah wajahnya membuat anak muda itu takut. Saya mencoba mendampingi anak muda ini dalam proses introgasi, namun dilarang petugas karena akan dilakukan di ruang khusus yang hanya boleh dimasuki orang tertentu. Petugas imigrasi meyakinkan kami, bahwa kalau semua pendukung dokumen lengkap dan tidak ditemui indikasi lain, maka ia akan segera bergabung dengan group setelah introgasi ini. Akhirnya saya hanya bisa pasrah mengikuti prosedur yang ada.

Menit berlalu, setelah semua bagasi dikumpulkan dan semua bertemu di area Bagagge Claim. Sedikit gelisah kami menunggu anak muda yang tengah menjalini intrograsi khusus. Terutama orang tua, kakak dan adiknya. Tak berapa lama kegembiraan tiba. Anak muda itu muncul dengan senyum sumringahnya. Alhamdulillah semua berjalan lancer. Ternyata kelengkapan dokumen penjalanan adalah kata kuncinya. Maka pastikan para traveller, bahwa dokumen perjalanan anda lengkap dan selalu ada di dekat anda. Terutama saat dibutuhkan.

Dari kota inilah penjelajahan menjelajahi West Cost USA dan mengekplorasi Western Caribbean, Mexico, Honduras dan Bahamas dengan salah satu kapal pesiar mewah terbesar di dunia di mulai. Dan Kota yang kami eksplorasi pertama di USA adalah Los Angeles.

Holywood Boulevard, Dari Cinema, Pusat  Belanja Hingga Mobil Tua Elvis Presley | Dok. Pribadi
Holywood Boulevard, Dari Cinema, Pusat  Belanja Hingga Mobil Tua Elvis Presley | Dok. Pribadi

Los Angeles adalah pusat hiburan dunia. Basis utama Hollywood. Pusat Industri Perfilman dunia. Yang memimpin pembuatan produksi Film, televisi, permainan video, dan music  rekaman kelas dunia.  Karenanya kota ini dijuluki ibu kota hiburan dunia. Maka tak heran banyak selebriti dunia menetap di Los Angeles. 

Kota yang dijuluki City of Angels inipun  merupakan pusat dunia bisnis, perdagangan internasional, teknologi, Ilmu pengetahuan, Pendidikan terdepan, hiburan, budaya, media, mode  dan olah raga.

Dalam percaturan dunia, Los Angeles merupakan kota terkaya ketiga. Kota paling kuat dan berpengaruh kelima di dunia. Tempat berdirinya berbagai institusi professional dan budaya yang juga merupakan salah satu kota mesin ekonomi terpenting di Amerika Serikat.

Kota yang didirikan pada 4 September 1781 oleh Gubernur Spanyol Felipe de Neve dan menjadi bagian dari Mexico pada 1821 setelah perang kemerdekaan Mexico ini dibeli Amerika Serikat pada akhir perang Mexico -- America Serikat, tahun 1848. Juga seluruh bagian California, sebagai bagian Traktat Guadalupe Hidalgo. Kemudian Los Angeles disatukan menjadi munisipalitas pada 4 April 1850, lima bulan setelah California mendapat status negara bagian.

Los Angeles yang terkenal dengan inisial L.A merupakan kota terpadat di bagian selatan negara bagian California dan kota terpadat kedua di Amerika Serikat, setelah New York City. Dengan luas mencapai 121.385 km atau kurang lebih 181 kali kota Jakarta (671 km). Dihuni oleh anekaragam etnis. Penduduk Los Angeles menyebut dirinya "Angelenos"

Dengan keterbatasan waktu,  beberapa tempat favorit yang dikunjungi di Los Angeles antara lain adalah, "Walk of Fame". Sebuah pedestrian (Trotoar) sepanjang 15 blok di Hollywood Boulevard dan 3 blok di Vine Strees. Deretan nama-nama Public Figur dan Pesohor dunia banyak terpatri di sini. Tentunya setelah mendapatkan persetujuan dari tokoh yang bersangkutan serta pemangku kebijakan terkait.

Walk of Fame, Trotoar Popoler Dengan Nama Artis-Aktor Serta Pesohor Dunia | Dok. Pribadi-Usatipps-Architec.Com
Walk of Fame, Trotoar Popoler Dengan Nama Artis-Aktor Serta Pesohor Dunia | Dok. Pribadi-Usatipps-Architec.Com

Mulai dari artis dan actor Film Layer Lebar, Televisi, Sutradara, Produser, Penyiar, Penyanyi, Pemain di berbagai bidang olah raga, Tokoh Politik, hingga Tokoh Kartun terpatri namanya dalam granit hitam berhias gambar bintang merah jambu semu-pink dengan list kuning emas pada pinggiran bintang. Nama mereka tertulis di dalam bintang dengan linkaran kecil menunjukan industry hiburan atau bidang kegiatan terkait nama tokoh yang ditulis namanya. Tercatat lebih dari 2.750 nama pesohor dunia di Walk of Fame ini.

Ada yang menarik di "Walk of Fame" ini. Bila semua selebrities dan pesohor dunia mematri namanya dan ditempatkan di jalan trotoar, maka tidak halnya dengan Petinju legendaris "Muhammad Ali". Kecintaannya pada Rasulullah Saw yang tercermin pada nama yang awal yang digunakannya dan ketidakrelaannya nama "Muhammad" diletakan di lantai trotoar yang memungkin diinjak atau terinjak-injak orang banyak membuatnya bersikukuh untuk menempatkan granit namanya diletakan pada dinding yang akhirnya mendapat persetujuan dari pemegang otaritas Walk of Fame. Maka Plakat granit "Muhammad Ali" menjadi satu-satunya nama pesohor dunia yang ditempatkan di dinding di Walk of Fame. Masya Allah.

Nama Muhammad Ali di Walk of Fame | Dok.abcnews.go.com dan Pribadi
Nama Muhammad Ali di Walk of Fame | Dok.abcnews.go.com dan Pribadi

Di area pusat perbelanjaan dan kompleks hiburan Hollywood and Highland di Hollywood Boulevard dan North Highland Avenue juga terdapat Kodak Theater yang kini dikenal dengan  nama Dolby Theather. Sejak dibuka pada 9 November 2001, ia menjadi rumah bagi acara tahunan Academy Award (Oscar) yang untuk kali pertamanya diadakan pada Maret 2002. Dolby Theather juga rumah bagi acara kontes American Idol sejak tahun 2002.

Arsitekturnya dirancang oleh David Rockwell. Dengan kapasitas tempat duduk hingga 3.332 orang, Dolby Theather menjadi salah satu teather yang memiliki panggung terbesar di Amerika Serikat dengan ukuran 34 x 18 m. Yang pada awalnya perusahaan Eastman Kodak rela merogoh kocek hingga 75 juta dollar untuk mensponsori theather ini dan menggunakan nama produknya sebagai nama theather tersebut hingga 2012.

Kesuksesan Theather ini sebagai tempat bagi terselenggaranya ajang pertunjukan theather dan televisi adalah keberhasilan perencanaan dan desain teknis. Konsultasi seluas-luasnya dilakukan Arsitek dan Penasehat dengan banyak personal produksi terkemuka di Hollywood yang kemudian merancangnya  secara detil dalam semua system yang ada di  theather sesuai kebutuhan mereka di lapangan. Sebuah kolaborasi kerja manajemen yang luar biasa.

Layaknya theather yang terkenal, Dolby Theather ini juga menjadi tempat pentas artis papan atas dunia. Sebut saja, Andrea Bocelli penyanyi tunanetra bersuara tenor, Berry Manilow, Christina Aguilera, Celine Dion, Alicia Keys dan masih banyak lagi yang lain tak terhitung jumlahnya.

Selain itu juga tempat ini juga digunakan untuk pertunjukan musical Broadway, Pentas tari, Konser music, Simfoni, Opera, hingga Pernikahan pribadi. Dan masih banyak lagi kegiatan seni, budaya dll yang menjadikan Dolby Theather sebagai tempat berkreasi baginya. Sebuah mesin bisnis yang sangat menggiurkan tentunya.

Dolby Theather Dan Keindahan Design Interiornya | Dok.Historictf-maiorviagem-fanpop-Technobufallo.com
Dolby Theather Dan Keindahan Design Interiornya | Dok.Historictf-maiorviagem-fanpop-Technobufallo.com

Di Hollywood Walk of Fame ini juga terdapat Grauman's Chinese Theatre. Bioskop yang tepatnya berada di Hollywood Boulevard 6925 ini berada dekat dengan Grauman's Egyptian Thathre yang dibuka pada 1922. Dibangun oleh jaringan Mann Theatres. Sebuah jaringan bioskop yang sebagian besar beroperasi di Amerika Serikat bagian barat, dengan konsentrasi theatre yang tinggi di California Selatan.

Memiliki moto "Where Hollywood goes to the movies" jaringan bioskop ini selalu memutar perdana film-film Hollywood. Kiprah nya dimulai pada pemutaran perdana film "The King of Kings" pada 18 Mei 1927.

Yang uniknya pada theather ini adalah keberadaan trotoar beton di halaman depan theather yang memuat tanda tangan, jejak kaki, dan jejak tangan artis dan actor terkenal dari film populker sejak tahun 1920-an hingga sekarang.

Grauman's Theather | Dok Pribadi-Timeout.com
Grauman's Theather | Dok Pribadi-Timeout.com

Mengunjungi Beverly Hills adalah kunjangan singkat kami berikutnya. Hanya sekedar merasakan sensasi berada di sebuah Kawasan mewah presticius di Los Angeles, Califormia. Yang dalam budaya popular sangat kental dengan image nya sebagai Kawasan pemukiman kaum elite dengan rumah, mobil dan kehidupan mewahnya.

Film Pretty Woman, Garapan sutradara Garry Marshall, tahun 1900-an yang diperankan oleh aktris cantik Julia Roberts dan actor tampan Richard Gare banyak mengambil adegan filmya di kota Beverly Hill. Sementara Film Beverly Hills Cop yang diperankan Eddie Murpy, Alex Foley, Judge Rainhold dan beberapa actor lain hanya lebih banyak menampilkan Landmark Beverly Hill hotel dan Rodeo Drive dalam filmnya.

Beberapa film televisi dan acara di TV juga banyak mengambil atau menjadikan latar belakang kota Beverly Hill pendukung cerita atau acara. Yang diharapkan dengan mengkaitkannya akan memberi dampak positif bagi apresiasi pemisra televisi tersebut.

Beverly Hill yang terkenal itu hanya memiliki wilayah 14,8 km2 dengan populasi sekitar 32.700 lebih menurut sensus 2020. Dikelilingi oleh kota-kota Los Angeles dan Hollywood Barat. Yang dulunya hanya sebuah peternakan Meksiko  yang didirikan pada 19814 oleh sekelompok investor yang gagal menemukan minyak. Namun menemukan sumber air yang kemudian terinspirasi membangun sebuah kota.

Sedikit Merasakan Suasana Beverly Hills,  California  Dok. Pribadi
Sedikit Merasakan Suasana Beverly Hills,  California  Dok. Pribadi

Mengunjungi Beverly Hill paling tidak mencoba merasakan aura kehidupan d dalamnya, walau kami hanya mengunjungi bagian kota yang sering menjadi tempat eksposure para celebrity di media sosialnya. Namun sejatinya Beverly Hill memenang memiliki pesona kota yang layak menjadi tempat tinggal para pembuat berita.

Rasanya waktu yang kami miliki tak cukup untuk mengeksplorasi tempat-tempat indah dan menarik sebagai tujuan wisata di Los Angeles California. Karena besok kami sudah harus menuju Las Vegas dimana gemerlap kotanya telah memanggil-manggil kami untuk segera tiba. Bukan untuk mengadu keberuntungan, tapi hanya sekedar menyaksikan gemerlap kehidupan malam disana. Las Vegas,  Here we come!

Jkt/05102022/Ksw/55

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun