Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sevilla "Mutiara Andalusia"

16 Mei 2022   05:30 Diperbarui: 18 Mei 2022   08:01 1693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga Phase "Metamorfosis" Menara Giralda, Salah Satu Mutiara Indah Kota Sevilla | Dok. Alejendro & Wikipedi-Createbymyself

Akhirnya pada 1433 Pemerintah kota Sevilla mulai membangun Katedral bekas Masjid Agung ini. Material batu, kayu dan pengrajin trampil saat itu sangat langka, maka dikumpulkanlah material dan pengrajin dari beberapa negeri, hingga sejauh Jerman dan Belanda. Dibutuhkan waktu 73 tahun untuk melakukan renovasi ini, hingga pada 1506 Katedral ini selesai dibangun. Kini Katedral Sevilla menjadi salah satu gereja terbesar di dunia yang mengekspresikan gaya Gotik dan Barok.

Didalam Katedral Sevilla juga dimakamkan tulang-beluang Chrsitopher Colombus penjelajah dunia tersohor pada 1898 dan putranya Diego Colon. Christopher Colombus meninggal di kota Valladolid di Spanyol utara pada 20 Mei 1506 pada usia 54 tahun setelah Kembali dari ekspedisi ke "Dunia Baru" yang merupakan ekspedisi terakhirnya. Jasadnya tiga tahun kemudian dipindahkan ke La Cartuja sebuah biara di dekat Sevilla.

Atas permintaan putranya, Diego Colon, Gubernur Hispaniola (Hispaniola adalah pulau Karibia yang sekarang terbagi antara Republik Dominika dan Haiti), pada 1542 Jasadnya dipindahkan ke Colonial Santo Dominggo, Republik Dominika. Lalu dipindah lagi ke Havana, Kuba, Ketika Spanyol menyerang Hispaniola. Saat perang Spanyol-Amerika Serikat pada 1898, Jasad Christoper Colombus dikembalikan ke Spanyol dan dimakamkan di Catedral de Savilla.

Eksistensi jasad terkhir Christoper Colombus juga di Klain Santo Domingo Ibukota Republik Dominika, yang menyatakan bahwa jasad penjelajah dunia itu berada di Santo Domingo. Sehingga pada 1537, Katedral Santa Maria la Menor di Santo Domingo dianggap sebagai situs pemakaman Christopher Colombus. Sampai 1795, saat Prancis mengambil alih Hispaniola dari Spanyol di bawah perjanjian damai.

Tak ingin jasad penjelajah dunia ini diambil Prancis, maka Spanyol memindahkannya ke Havana, Kuba. Dimana saat itu Kuba merupakan bagian kerajaan global Spanyol yang luas. Hingga kekuasaan Spanyol melemah dan melepaskan kendali atas Kuba. Kemudian jasad Chistopher Colombus dipindahken ke Catedral de Sevilla.

Klain Republik Dominika atas keberadaan jasad Colombus bukan tanpa dasar, bahwa jasadnya tidak pernah melakukan perjalanan terakhir ke Spanyol, karena pada 1877 para pekerja di Katedral Santo Domingo menemukan sebuah wadah berlabel "Pria yang termasyur dan luar biasa, Don Columbus,Laksamana Laut Samudra". Wadah itu berisi jasad penjelajah dunia yang terkenal, Columbus.


Sejak saat itu Republik Dominika mengklaim bahwa Spanyol mengangkut jasad yang salah (bukan jasad Christopher Colombus) dari Santo Domingo pada 1795. Rakyat Republik Dominika sngat yakin bahwa Columbus masih tetap berada di tanah mereka. Sehingga pada 1992 mereka membangun monument berbentuk salib kolosal untuk mengenangnya.

Namun test sampel DNA dari potongan tulang yang ada di makam Catedral de Sevilla  oleh Team Forensik Universitas Granada, menyatakan; bahwa sisa-sisi jasad yang ada merupakan milik Christopher Colombus. Jadi bisa dipastikan Jasad Christopher Colombus benar-benar ada di Catedral de Sevilla.

Tempat Pemakaman Terakhir Christopher Colombus Dan Putranya Di Catedral de Sevilla | Dok. Pribadi
Tempat Pemakaman Terakhir Christopher Colombus Dan Putranya Di Catedral de Sevilla | Dok. Pribadi

Ketika fungsi masjid agung Sevilla diubah fungsinya sebagai Katedral, maka Menara masjid digunakan kembali. Bola logam yang berada di puncak Menara jatuh saat gempa pada 1356 dan diganti dengan tanda Salib dan Lonceng  pada 1400. Sehingga mereka menyebutnya sebagai Menara Lonceng.

Hernan Ruiz Junior membangun perpanjangan manara lonceng bergaya Renaisans inipada abad 15, tepatnya pada tahun 1458 dan 1568. Hingga ketinggiannya mencapai 96 m. Pembangunan dilakukan dalam beberapa tingkatan. Bagian bawah memiliki tata letak persegi dengan lebar sama dengan poros utama Menara. Terdiri dari struktur seperti lentera dengan lima bukaan jendela di kedua sisi dimana lonceng digantung. Ruang di atas bukaan ini menonjolkan Okuli selain lengkung sentral. Tepi atas bagian ini dimahkotai dengan "guci" batu hias yang dikenal sebagai "Carambola".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun