Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jejak Sang Penguasa di Rabat-Marocco

20 Oktober 2021   13:30 Diperbarui: 20 Oktober 2021   14:48 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mousoleum Muhammad V Dan Menara Masjid Hasan II Di Rabat | Dok.Memphis 

Point of Journey To Marocco-Spain : 11

“Sang Raja dan Sultan datang silih berganti di bumi Maghribi. Goresan kekuasaanya membentuk deretan jejak sejarah panjang di atas negeri. Situs sejarahnya saling menghancurkan atau menyaingi satu sama lain. Bagi Sang Penguasa, yang terpenting nama dan keanggungannya bisa dilihat hingga hari ini”.

Hari masih terlihat sangat terang, saat sang matahari mulai condong sepuluh derajat dari titik tengahnya.  Cahaya panasnya menerpa tubuh kami yang baru selesai makan siang di restaurant Seafood mewah di kota Rabat. 

Menu seafood yang lezat disajikan hangat membuat nafsu makan siang kami berlipat. Tak terasa semua hidangan yang tersaji di santap tuntas…tas…tas. Habis tak tersisa. “Alhamdu lilahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa minal muslimiin – Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami makan dan minum dan menjadian kami sebagai orang Islam” 

Energi yang didapat setelah makan terasa begitu dahsyat bila setiap memulainya kita awali dengan doa, “Allahumaa baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa waqinaa ‘adzaa ban-naar – Yaa Allah berkatilah rezki yang Engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka” dan menutupnya dengan doa di atas.

Maka setiap zat makanan yang masuk akan diterima setiap sel tubuh dengan penuh berkah. Diolahnya menjadi energi dahsyat dan berlimpah untuk digunakan oleh semua bagian tubuh, beribadah, menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya. 

Itulah tugas utama kita sebagai manusia di dunia. Salah satu ibadah yang sedang kita lakukan adalah melaksanakan perintah  Nya yang banyak disampaikan dalam Al-Quran untuk berjalan di muka bumi Nya yang maha luas ini dan mentadabbarinya. In syaa Allah.  

Masih ada dua tempat yang akan kami eksplorasi di Rabat, yaitu Masjid  dan Menara Hasan (Tower Hassan) serta Mausoleum Muhammad V yang keduanya berada dalam satu tempat yang berdekatan. Hanya diperlukan waktu kurang lebih dari 10 menit untuk mencapai lokasi tujuan dari titik kami berpijak. Sebuah lokasi strategis dekat sungai Bou Regreg yang bermuara ke Samudra Atlantik.

Adalah Sultan Abu Yasuf Yaqub al-Mansur khalifah ketiga dari kekahalifahan Almohad yang merencanakan pembangunan sebuah masjid besar di Dunia Muslim Barat dengan sebuah menara tinggi yang menjadi bagian dari masjid, di akhir abad 12.  Direncanakan ketinggian menara mencapai 86 meter.

Pembangunannya dimulai pada 1191. Namun beberapa data sejarah mencatat pembangunan menara pada 1195 yang dikaitkan dengan memperingati tahun kemenangan al-Mansur di peperangan Alarcos. 

Dalam idenya menara akan dibangun seperti menara Masjid Koutoubia di Marrakech dengan pengaruh design dari Marcusuar kono di Alexandria, Mesir untuk ketinggian dan kekuatan bangunan. Pembangunannya menelan banyak biaya dan tenaga ditambah lagi Sultan juga melakukan pembangunan tembok dan gerbang kota baru serta perbaikan Kasbah Udaya.

Namun baru berjalan beberapa tahun Sultan Abu Yasuf Yaqub al-Mansur wafat pada 1199. Tekadnya membangun masjid besar pun hancur seiring  terhentinya pembangunan masjid  tersebut.  Baru beberapa tembok, 348 kolom dan 200 tiang penyangga yang baru didirikaan. Dan ketinggian menarapun baru terbangun 44 meter, setengah lebih sedikit dari yang direncanakan (86 meter). Walaupun ada beberapa catatan sejarah menyatakan bahwa atap masjid sempat di pasang.

Kondisi masjid dan menara yang terbengkalai semakin diperparah dengan adanya gempa di Lisboa pada 1755.  Sebuah gempa besar yang terjadi pada 1 November 1755 pukul 09.40 di kota Lisboa-Portugal dengan magnitude 9 pada skala Richter. Pusat episentrum di Samudra Atlantik sekitar 200 km barat daya Tanjung Santa Vincent. 

Gempa besar yang mengakibatkan Tsunami besar dan menewaskan 30.000 hingga 50.000 jiwa. Yang dicatat sebagai gempa paling merusakan dalam sejarah. Kondisi semakin parah karena Masjid dan Menara tidak pernah lagi mendapat perhatian.

Penerus kesultanannya tidak memiliki cukup dana dan keinginan untuk meneruskan gagasan besarnya, sehingga semua materi yang masih tersisa dan bisa dimanfaatkan diambil dan digunakan untuk pembangun di tempat lain. Disusul dengan peralihan kekuasaan dari beberapa dinasti yang menjadi penguasa di Marocco. Semua menjadikan ide mendirikan Masjid Terbesar di Dunia Muslim Barat hancur lebur berantakan. Syukurnya masih ada jejak yang tersisa di sana.

Sisa-Sisa Pembangunan Masjid Dan Menara Hasan | Dok.Pribadi
Sisa-Sisa Pembangunan Masjid Dan Menara Hasan | Dok.Pribadi

Pada Abad ke-20, arkeolog Perancis dan Marocco mulai menggali situs Masjid dan merekontruski apa yang tersisa. Sistus ini kemudian diubah untuk mengakomodasi pembangunan Mousoleum Muhammad V di sudut tenggara, di samping masjid modern dan pavilion lain yang menempati sisa sisi selatan kompleks pada tahun 1960. Arsitek Cong Vo Toan dari Vietnam menjadi arsitek yang dipercaya membangun Mausoleum dan Masjid modern dan pavilion tersebut yang pembangunannya dimulai pada 1961 dan selesai pada 1971.

Bila gagasan pembangunan masjid ini terwujud, maka masjid ini merupakan salah satu masjid terbesar di Dunia Islam Barat, berukuran 183 mx 139 m. Dengan designya yang cantik serta memiliki menara tertinggi bergaya khas Marocco seperti menara masjid Koutoubia di Marakech. Ditambah Letaknya yang berada di dataran tinggi dan strategis dekat sungai Bou Regreg. Akan menjadikan masjid ini terlihat lebih agung dari masjid di Cordoba. 

Menara berbentuk persegi yang dirancang tinggi mencapai 86 meter ini terbuat dari batu pasir yang berubah warna menjadi Merah Okar dimakan usianya yang berabad-abad. Dengan design mirip menara Masjid Koutoubia, dimana tangga-tangganya dibuat berlantai yang memungkinkan muazin naik keatas dengan berkuda.

Menara akan terlihat lebih tinggi sedikit dari menara Giralda di Sevilla. Pendirian Menara dibawah pengawasan arsitek Jabir ibn Aflah yang juga menjadi arsitek Menara Giralda of Sevilla. Semua terinci dari dokumen rancangan masjid yang ditemukan para ahli.

Mousoleum Dan Menara Hasan | Dok.Pribadi
Mousoleum Dan Menara Hasan | Dok.Pribadi

Meskipun penggagas ide dan mewujudkan pembanguan masjid adalah Sultan Abu Yasuf Yaqub al-Mansur, namun monumen ini lebih dikenal sebagai “Mesjid atau Menara Hassan”. Tak banyak pihak yang mengetahui sebab utama pemberian nama tersebut

Rasa sesuatu yang wajar dan manusiawi perubahan nama ini terjadi. Banyak Penguasa suatu negeri rasanya tak akan memberikan kesempatan kepada penguasa yang sebelumnya. Yang dalam politik kekuasaan sudah ditaklukkan. Apalagi berbeda dinasty. Jejak sejarah yang tersisa akan diubah sesuai arah tujuan sang Penguasa yang sedang berjaya.   

Kini Runtuhan sisa-sisa Masjid, Menara Hassan dan Mausoleum Muhammad V yang dibangun pada masa modern ini merupakan komplek bersejarah penting di Rabat.  Pada 1 Juli 1995, UNESCO hanya mencatatnya sebagai Daftar Tentatif Situs Warisan Dunia dalam katagori budaya. Namun pada 2012 situs ini tercatat dalam Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

 

Raja Marocco Muhammad V dan dua putranya, mendiang Raja Hasan II dan Pangeran Abdallah dimakamkan di komplek ini.  Di sudut tenggara masjid.  Yang saat ini lebih dikenal dengan Mousoleum Muhammad V.

Bangunan Mousoleum bergaya traditional khas Marocco.  Banyak menggunakan unsur-unsur seni tradisional, baik segi bentuk, motif dan warna.  Semua sangat kental dengan unsur yang akrab dalam kehidupan penduduk Marocco.  Sang arsitek Cong Vo Toan dari Vietnam bermaksud memberikan apresiasi yang tinggi kepada mendiang Raja Mohammad V dan Putra-putranya sekaligus sebagai promosi budaya seni tradisional Marocco.

Ide mengakomodasi untuk membangun Mousoleum Raja Muhammad V di bekas reruntuhan masjid dan menara yang tercetus sebelum 1960, baru mulai direalisasikan konstruksinya pada 1961. 

Setelah semua bangunan pendukung terwujud pada tahun 1971.  Di tahun yang sama jasad mendiang Raja Muhammad V dipindahkan ke tempat ini.  Sementara putranya,  Pangeran Abdallah dimakamkan di sini pada 1983. Yang disusul kemudian dengan pemakaman Raja Hasan II pada 1999 di tempat yang sama.

Bila kita lihat bangunan Mousoleum, maka kita akan melihat sebuah bangunan tinggi berbentuk persegi panjang dengan dinding kokoh berlapis marmer putih pada dinding luarnya. 

Aristektur bergaya Moor dengan lengkungan tapal kuda pada dinding dengan muqarnas (sebuah ragam seni dekoratif arsitektur islam dan Persia, menampilkan system proyeksi, pengulangan dan penggandaan berbentuk ceruk, yang berfungsi sebagai dekorasi untuk bagian-bagian peralihan, dalam arsitektur) mengeliling semua sisi dinding.

Tampil dengan ukuran sama, kecuali pada ruang masuk utama berukuran lebih tinggi dan besar. Dekorasi motif khas morocco di tubuh dinding dan list bentuk huruf U terbalik menambah elegan penampilannya. Dari tampak luar, bangunan ini terlihat kokoh dan megah.

Di bagian dinding atas, hiasan list berbentuk daun (seperti piramida bergerigi) bergaya Moor menjadi ornament utama di sekeliling dinding atas. Ditengah ada bangunan berbentuk Piramida berwarna hijau yang puncaknya di hiasi beberapa bola tembaga dalam ukuran berbeda menjadi puncak atap seperti typical Masjid-masjid yang ada di Marocco.

Bagian Dalam Mousoleum terlihat anggun dan megah. Atapnya terbuat dari kayu mahoni yang diukir indah memenuhi semua bagian atap dengan beberapa kaca warna menjadi kombinasi dibagian puncak atap. Sementara interior dinding dilapisi ubin zellij dan elemen dekorasi dari kuningan.

Makam Raja Muhammad V terbuat dari batu Onyx putih berukir berada ditengah Mousoleum. Sementara makam kedua putranya berada di sisi kiri dan kanan sudut Makam.  Sebuah pintu masuk khusus dibangun menuju makam segaris dengan Makam Raja Muhammad V, dimana di sebelah kiri kanannya makam kedua putranya berada.  Sebuah ruang khusus bagi Qori pembaca Al Quran juga disediakan untuk membacakan ayat-ayat Al-Quran dekat makam.

Secara keseluruhan interior mausoleum ini tampil megah, anggun dan indah mencitrakan Kharisma seorang Raja Muhammad V dan kedua putranya yang salah satunya juga penerus kejayaan kerajaannya, yaitu Raja Hasan II. Peziarah tidak diperkenankan masuk mendekat di ruang makam. Mereka hanya diperkenankan melihat, mendokumentasikan foto serta berdoa untuk almarhum dari bagian atas Mousoleum.

Mousoleum Muhammad V | Dok.Wikipedia - Pribadi
Mousoleum Muhammad V | Dok.Wikipedia - Pribadi

Banyak sudah deretan nama penguasa yang bergelar Raja atau Sultan memegang kendali negeri Magribi ini. Beberapa Dinasty datang berebut kekuasaan atas nama rakyat pendukungnya, yang karena satu dan lain hal, mau tidak mau, suka atau tidak suka, mengorbankan jiwa bagi ambisi seseorang yang ingin berkuasa, entah dari keturunan mana dia berasal.

Harta, benda, keluarga, bahkan jiwa mereka korbankan untuk mendukung ambisi sang calon penguasa. Tapi sesudahnya; setelah sang penguasa memegang kendali kekuasaan, sejarah hanya mencatat nama sang Penguasa dan dinasti dari mana ia berada. Mereka yang telah mengorbankan harta, benda,keluarga bahkan jiwa hanya dicacat sebagai Pendukung Yang Setia. Tak ada nama, tak ada jejak di dalamnya.

Begitulah sejarah. Kadang tidak adil mencatat peran seseorang di dalam rangkaian peradaban manusia. Kalaupun ada, catatannya tak sebanyak peran Sang Penguasa. Kalaupun ada gambaran indahnya Cuma sekedarnya satu goresan warna transparan saja.

Itulah dunia. Yang gambaran sederhananya seperti syair lagu Panggung Sandiwara, yang dinyanyikan Rocker Ahmad Albar di masa kejayaannya;

“Dunia ini panggung sandiwara

  Semuanya mudah berubah

  ….

  Setiap kita dapat satu peranan

  Yang harus kita lakukan”

Tapi sudahlah…jangan kita berpolemik tentang sejarah. Memang Allah Azza wa Jalla telah membuat garis peran setiap manusia di dunia sesuai dengan takdirnya. Biarkan mereka berperan sesuai garis kehidupannya di dunia. Yang terpenting dan harus dicamkan adalah, kemuliaan seseorang di mata Allah Swt tidak diukur semata dari kemuliaa hidupnya di dunia. Tapi kemuliaan hidup di akhirat kelak.

Adalah sangat bahagia bisa mendapat kemuliaan hidup dunia dan akhirat. Dimuliakan kehidupannya oleh penduduk dunia dan penduduk akhirat. Kalaupun kita harus memilih. Pilihlah kemuliaan hidup diakhirat sana. Dan berbekal lah selama hidup di dunia dengan peran yang telah Allah berikan kepada kita. Sebaik-baiknya bekal yang harus kita persiapkan dan kita bawa menghadap Allah Azza wa Jalla adalah “Takwa”

“Wahai Sang Penguasa…derajat kemuliaamu akan di tinggikan jauh di atas segala pendukungmu, asalkan engkau amanah memegang kekuasaan; asalkan engkau mau mengorbankan diri memberikan pelayanan; asalkan engkau berlaku adil dalam segala hal kehidupan. Dan Engkau berbekal Takwa untuk mempertanggungjawabkan peran yang telah Allah berikan sebagai Khalifah di bumi Nya”

Rasanya ini hikmah yang dapat kita ambil dari dari perjalanan panjang Raja dan Sultan yang saling berebut kekuasaan dalam sejarah panjang di Marocco, dimana jejak sejarahnya ingin selalu tetap ada dalam catatan sejarah peradaban mereka.  


Jkt/Ksw/20102021/30

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun