Mata yang menyatu telah melukiskan sihir di waktu kemudian atas izin-Nya
Senyum dan syukur atas rangkaian rasa dalam ribuan sajian
Terang dan menerangkan apa yang dikeluhkan pada Sang Raja Suasana
Munajad doa terus menjadi ikatan spasial dan temporalnya
Berbincang membawa senyuman dan tak tinggal waktu
Detik yang berbicara tak akan tega untuk mematung dan berpura buta
Tempo keajekan kian terus jadi harapan dan terucap sebagai doa
Ikatan saling doa semoga tercurahkan Raja Rembulan dan Bintang
Bukan tak ada apa dalam ruangan dan kesempatan
Tapi hanya harapan dan doa menjadi berbisik denging dan berdendang
Dzikir menjawab untuk yakin memanen rasa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!