Mohon tunggu...
Kurnia ApriyaniGulo
Kurnia ApriyaniGulo Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca, Menulis, Menonton, Travelling

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dimulai dari Akhir Dilihat dari Sekarang

29 September 2022   14:53 Diperbarui: 29 September 2022   14:58 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

 Jika film-film Nias sukses, maka hal itu diharapkan akan membuka pintu bagi pemasaran produk-produk budaya lainnya. Pemerintah dituntut aktif untuk mengawal, melindungi, serta menggunakan lobinya untuk memuluskan jalan bagi produk-produk budaya kita. Target ekspor budaya kita diharapkan mampu menjangkau seluruh Indonesia dan kawasan Asia tenggara, dan betapa eloknya jika menjangkau seluruh Asia.  Apabila produk-produk budaya kita yang dipelopori oleh perfilman telah berhasil meraih pasar dan menumbuhkan minat terhadap budaya Nias, maka tugas berikutnya adalah memelihara dan mengembangkan minat itu dari sebuah infiltrasi menjadi suatu gelombang budaya Indonesia yang deras. 

Pada tahap ini, produk-produk budaya lainnya seperti musik, literatur, hingga fashion akan berperan penting untuk menarik dan mengikat minat budaya itu lebih jauh dan lebih kokoh lagi. Jika kelompok-kelompok fans telah terbentuk, maka budaya Nias akan meraih momentumnya untuk dikenal.  Trend-trend yang berlaku di Pulau Nias misalnya fashion, gaya hidup, akan turut digandrungi pula di daerah yang telah menerima ekspansi budaya kita. Ini bisa diiringi pula dengan masuknya produk-produk lain seperti beragam manufaktur yang membawa nama dan gaya hidup masyarakat di Pulau Nias, bahkan industri pariwisata juga bisa berkembang karenanya tetapi terlebih dahulu pemerintah dan masyarakat telah melakukan renovasi tata letak kota dengan baik dan membenahi objek-objek pariwisata.

Home industri juga bisa berkembang dengan meningkatnya jumlah wisatawan, tapi tentunya harus memperhatikan produk dan kemasan produknya.  Sehingga selangkah demi selangkah, kita menuju hegemoni budaya Nias, dan jika saatnya tiba, kita boleh tersenyum melihat budaya Nias berkibar di mana-mana.  Mungkin saat ini hanya terasa seperti mimpi, tapi mimpi itulah yang akan menginspirasi.  Andrea Hirata dalam novelnya edensor berkata "bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu". 

Jadi teruslah berharap dan percaya pada mimpi dan Tuhan yang akan mewujudkan setiap impian,  hidup dan nasib bisa tampak berantakan, misterius, fantastis dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna.  Menerima diri, lingkungan, budaya, berarti menerima kenyataan bahwa tidak ada hal kecil apapun yang terjadi karena kebetulan.  Ini adalah fakta penciptaan yang tidak terbantahkan.

Hidup adalah anugerah terindah yang harus dipertanggungjawabkan bila masanya tiba, sukacita terbesar yang hanya diwakili oleh rasa syukur. Begitu banyak budaya Pulau Nias hendaknya kita bersyukur dan menghargainya.  Untuk bisa melestarikan dan memperkenalkannya ke daerah-daerah lainnya harus bisa memenangkan generasi mudanya, jangan sampai generasi muda Nias lebih mencintai budaya, bahasa, kebiasaan Korea daripada budaya sendiri.  Jika ini terjadi kita akan kalah, 50 tahun lagi budaya Nias akan terkubur dalam lorong waktu, selain itu harus prioritaskan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang handal dan bersiap untuk mendunia.

Pakailah sepatu, dan berjalanlah keluar dari rumah.  Jika tidak ada hal lain, bersiaplah dan keluarlah melalui pintu.  Rumah, ruangan, dan semua tempat adalah benteng pertahanan yang terkuat, jika kita bertahan didalamnya, maka kita tidak akan pernah pergi keluar.  Cobalah memulai. Sadari hal-hal lain disepanjang perjalanan dengan melangkah keluar dari pintu kita sudah memenangkan setengah pertempuran. Kita tidak membutuhkan inspirasi lain kita tidak membutuhkan motivasi apapun kita membutuhkan lebih banyak disiplin dan kita perlu memulainya sekarang.  Jadi, marilah bersama untuk membangunkan fajar, menatap terbitnya sang surya, kehadirannya hari demi hari dari Sang kekal abadi terbit melingkupi bumi, jendela timur yang pertama ia sinari merangkakan pandangan kita akan hidup dan harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun