Mohon tunggu...
Kurnia ApriyaniGulo
Kurnia ApriyaniGulo Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca, Menulis, Menonton, Travelling

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dimulai dari Akhir Dilihat dari Sekarang

29 September 2022   14:53 Diperbarui: 29 September 2022   14:58 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

 
Pada bulan Mei 2013 yang lalu saat SMA Negeri 1 Gunungsitoli menjadi 10 besar finalis pada lomba Pepton Gadjah Mada Medical Fair 7 yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada,  pada acara pembukaan seluruh finalis menggunakan baju adat/busana daerahnya masing-masing, dan mereka (peserta/penyelenggara) tidak dapat mengidentifikasikan asal daerah siswi SMA Negeri 1 Gunungsitoli dari busana yang  mereka kenakan, bahkan mereka bertanya "Pulau Nias itu apa seh? Itu dimana?, banyakkah penduduknya?, apa yang unik di daerah itu?, transportasi ke pulau kalian menggunakan apa?, ada objek pariwisatanya?", bisa seru-seruan ga di pulau kalian? Orang-orang disana bagaimana?" dan berbagai pertanyaan lainnya.  Berbeda dengan Bali, Tapanuli, Palembang, Makasar dan Jawa, sesaat melihat sudah dapat mengenali daerah asal mereka dari busana yang mereka gunakan.

 
Pertanyaannya sekarang adalah apa yang harus kita lakukan sebagai masyarakat Pulau Nias agar budaya Nias bisa dikenal oleh masyarakat luas?. Setelah memegang daftar inventaris budaya Pulau Nias, maka berikutnya adalah memperkenalkan budaya dengan cara:
1. membentuk sanggar-sanggar  budaya di semua sekolah sehingga para pelajar bisa mengenal budaya Nias      sejak dini,
mengadakan lomba dan festival  budaya, baiknya menjadi agenda tahunan, dulu pernah ada kegiatan tahunan seperti ini "pesta Ya'ahowu" tetapi beberapa tahun terakhir sudah tidak ada lagi, padahal kegiatan ini sangat penting karena bisa menjadi sarana untuk pelestarian budaya.

2. mengadakan lomba desain      baju/gaun ornamen Pulau Nias,
dari hasil lomba ini pemenang desain diberi fasilitas untuk mengembangkan talenta yang dimilikinya, misalnya dengan diberikan peralatan yang lebih baik atau kursus/belajar pada orang yang ahli.

3. mengadakan lomba cipta lagu      Nias,
lomba ini harus terus di follow up agar ada umpan balik dari kegiatan, misalnya dengan melalukan rekaman dan pemasaran hasil karya yang telah dipatenkan terlebih dahulu.

4. Selain itu kita juga perlu      menggagas industrialisasi budaya.
Hanya dengan memberikan nilai ekonomi yang tinggi, maka kebudayaan kita akan memiliki daya jual yang meningkatkan daya saing dan kemampuan survivalnya, memberi imbas positif bagi kesejahteraan masyarakat serta menjadi jalan menuju ekspansi budaya besar-besaran.

Bagaimana industrialisasi budaya mendorong ekspansi budaya? Hal ini terjadi karena industri membutuhkan pasar yang besar, dan pasar dari industri budaya adalah orang-orang yang berminat terhadap budaya tersebut. Maka kesuksesan industri budaya berbanding lurus dengan kesuksesan ekspansi budaya. Setiap kali industri tersebut melakukan ekspansi pasar, maka ia juga telah melakukan ekspansi budaya. Ada pun ekspansi budaya membutuhkan produk-produk yang agresif, yaitu produk-produk berorientasi ekspor yang mampu membawa budaya Pulau Nias ke Nasional bahkan internasional.  Dalam proses ekspansi budaya ini, kita pun memerlukan metode penyebaran yang tepat, lalu bagaimana kita akan mempromosikan begitu banyak budaya kita kepada dunia luar? Bahkan untuk memperkenalkannya saja sudah sulit. 

Menurut Turner (1984) "budaya pop dan media massa memiliki hubungan simbiotik di mana keduanya saling tergantung dalam sebuah kolaborasi yang sangat kuat. Kepopuleran suatu budaya sangat bergantung pada seberapa jauh media massa gencar mengkampanyekannya. Begitu pula media massa hidup dengan cara mengekspos budaya-budaya yang sedang dan akan populer". Oleh karena itu kita harus memprioritaskan terlebih dahulu produk-produk budaya yang berkaitan dengan komunikasi massa. 

Saya memilih industri film sebagai langkah awal ekspansi budaya secara serius. Film yang saya maksud meliputi film layar lebar dan sinetron di televisi ataupun di kemas di dalam CD/VCD/DVD. Format audio visual memungkinkan film untuk menarik perhatian lebih besar, menjadikannya efektif dalam komunikasi massa. 

Alur cerita akan memudahkan para penonton untuk menangkap maksud film dengan cara yang menyenangkan, sementara film juga mudah disisipi pesan-pesan sampingan yang tidak begitu disadari seperti iklan dan propaganda.  Film merupakan whole package karena mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya lain seperti bahasa, musik, pakaian, adat, kebiasaan, nilai-nilai dan lain sebagainya. 

Misalnya film "Ono Sitefuyu".  Film ini menampilkan keseharian masyarakat Pulau Nias, para pemerannya berdialog dengan bahasa Nias, menggunakan peribahasa Nias (amaedola),  menyantap masakan khas Pulau Nias, memamerkan alam dan budaya Pulau Nias,  pekerjaan masyarakat Nias dan sebagainya. Bagi daerah-daerah atau negara yang sama sekali asing dengan Pulau Nias, film akan menjadi ajang perkenalan sekaligus promosi budaya. Sedangkan perbedaan bahasa dapat diatasi dengan subtitle dan dubbing. Tugas dari film-film ini adalah untuk menjadi sepopuler mungkin di seluruh nusantara, karena budaya pop menjanjikan suatu kelas fanatik yang sangat setia yaitu fans. Selain sebagai konsumen utama produk-produk budaya kita, merekalah yang juga kita harapkan akan mampu menjadi agen budaya kita di samping media massa seperti televisi, majalah, dan internet. Film sebagai perintis ekspansi memiliki efek domino yang besar karena kesuksesannya akan membuka peluang bagi kesuksesan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya.
 
Industri perfilman Pulau Nias saat ini belum optimal dalam menghasilkan karya.  Untuk itu perlu kiranya pemerintah mengupayakan cara untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang handal dalam perfilman, misalnya dengan

mengadakan program beasiswa untuk      belajar tentang perfilman
mengadakan pelatihan (belajar      kepada ahli) dengan mendatangkan pelatih.
komponen masyarakat yang      memiliki talenta dalam hal tersebut semakin mempertajam ilmu dan      talentanya sehingga kualitas film semakin meningkat.
Bertaruh  atau berinvestasilah pada tujuan kita,
berinvestasilah pada sesuatu yang benar-benar berarti bagi kita, hal ini  akan membantu untuk mengubah prioritas sesuai yang kita inginkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun