Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sate Gebug 1920, Kuliner Legendaris di Kota Malang

1 Juni 2019   17:25 Diperbarui: 1 Juni 2019   17:40 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau kita masuk Warung Sate Gebug, ada bangunan kokoh didalamnya.Menurut penuturan Rusni, aslinya bangunan agen es jaman Belanda. Sekarang tinggal 3 bangunan di Malang.

Dibangun tahun 1910. "Terus tahun 1920 sama Mbah Naserin disewa. Selang berjalan beberapa tahun bangunan itu dibeli. Pas Pak Yakmun yang mengelola Sate Gebug 1920."

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Kebiasaan yang sudah berjalan puluhan tahun di Sate Gebug 1920 adalah adanya interaksi langsung dengan pelanggan. Sehingga seorang pelanggan belum sempat pesan, Rusni Yati sudah tahu menu apa yang hendak dipesan. Sementara dengan pelanggan baru biasanya akan disampaikan menu yang tersedia:Sate gebug, sop sayur, rawon, soto daging, lodeh tewel. Tahun 1995, menu lodeh tewel dihapus karena sulit mendapatkan bahan baku, tewel abang. 

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Rusni Yati Badare menuturkan pesan dari Pak Tjipto Sugiono, suaminya dan juga sesepuh pengelola Warung Sate Gebug 1920 bahwa dalam menjalankan usaha Warung Sate Gebug 1920, ibarat air  cukup mengalir saja, tidak usah nggrojok. "Kalau dipikir secara bisnis dan semata-mata mengejar laba, harga-harga sudah tidak masuk.

Di pasar harga daging dan rempah bisa berubah-ubah terutama daging. Karena mandat kakek, nenek, bapak, ibu, suami, memang niatnya sederhan saja. Hari ini saya berangkat bekerja, utamanya menyenangkan langganan. Membuatnya sehat tidak sakit. Dengan menyajikan sate gebug yang tak berlemak. Dalam keadaan terjepit. Waktu yang minim pengelolaan, saya memilih menunda waktu buka warung sembari menyiapkan sate gebug yang siap disajikan ke pelanggan," tutur Rusni Yati Badare.

Selain pelanggan tetap dan baru, tamu-tamu dari luar Kota Malang juga acapkali singgah dan menikmati kelezatan Sate Gebug 1920, antara lain Garin Nugroho, sutradara kenamaan Indonesia bersama keluarga, Kamila andini, Ifa Isfansyah, Chicco Jerikho, Rio Dewanto "Filosofi Kopi" . (*)

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun