Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mungkinkah UMKM Menjadi Pionir Fair Trade dari Indonesia?

10 Desember 2020   23:41 Diperbarui: 11 Desember 2020   15:28 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kripik Singkong dari Indonesia (weltlaeden.de)

Tidak sedikit pada prakteknya orang yang tinggal di Jerman mau berbelanja dan bahkan bekerja tanpa dibayar untuk keberlangsungan Weltladen ini.  

Di dalam komunitas Weltladen ini, arti bebas diskriminasi dan isu fair untuk semua ras, etnik, warna kulit, agama cukup kental. Hanya ada satu hal yang penting menjadi pertimbangan PERDAGANGAN  ADIL UNTUK SEMUA MANUSIA. 

Komoditas dari Indonesia belum banyak yang masuk, baru lilin, kripik singkong dan kipas batik. Perhiasan dari perak dan mutiara banyaknya dari Amerika Selatan. 

Anyaman dari eceng gondok sayangnya bukan dari Indonesia tapi dari Ghana. Dan kopi, sebagai produk yang paling laku dibeli datang dari Afrika, Amerika Selatan dan India. 

Kerjasama Weltladen dengan koperasi para petani kopi ini memang memiliki sejarah panjang, karena merupakan produk tertua, yang dirintis. 

Sayangnya, belum ada kopi dari Indonesia yang masuk Weltladen, padahal saya tahu Sumatra Utara, DI Aceh dan Sumatra Selatan memiliki kopi-kopi enak. Atau di Bandung ada kopi Aroma, dimana pembelinya selalu harus ngantri panjang dan mengular sampai keluar toko. 

Salah satu kopi fairtrade paling terkenal dan laku di kurang lebih 1000 Weltladen Jerman adalah kopi dari Burundi, Afrika. Kisah sukses kerja sama koperasi petani kopi Burundi ini dirintis oleh orang Jerman. 

Kesuksesan yang dibangun di sebuah negara yang saat itu dikuasai oleh seorang diktator kemudian dipercayai politisi Jerman sebagai salah satu solusi untuk menyetop migrasi para pencari suaka. Yah, bisa saja kan siapa sih yang ingin migrasi dan hidup jauh dari akarnya melalui jalan-jalan yang juga meregang nyawa, bila kondisi di tanah airnya damai, tentram dan adil dirasakan. 

Saya sangat berharap suatu hari koperasi atau pun UMKM Indonesia mau bergabung untuk menjual produknya secara fair. Memang tidak akan mudah jalannya karena label fair trade ini berhubungan dengan sertifikat dan mekanisme yang harus dilalui. Tapi bila berhasil, penghasilan pengrajin dan petaninya akan lebih layak. (ACJP) 

Info lebih rinci : 

1. https://www.fairtrade.net/
2. https://www.weltpartner.de/de

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun