Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Wina dan Istanbul Bertemu di Sarajevo

15 November 2018   16:06 Diperbarui: 16 November 2018   02:47 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Latin (dokumentasi pribadi)

Ibukota Bosnia Herzegovina adalah Sarajevo. Sarajevo terletak dalam lembah berbentuk mangkuk, sehingga saat perang dari tahun 1992 -- 1995 penduduk Sarajevo menjadi sasaran para penembak jitu, yang menembaki secara random dari atas.

Sekarang Sarajevo sudah aman, hanya sedikit sisa-sisa kekejaman perang terlihat. Keramahan penduduknya serta keunikan kota tuanya menjadi daya tarik turis mancanegara.

Yang Menarik di Kota tua Sarajevo

Yang pertama kami lewati adalah Jembatan Latin Sarajevo. Saat memotret jembatan ini, saya bukan satu-satunya turis, turis dari Cina Tiongkok, dari Eropa ramai memenuhi jembatan, kadang harus menunggu lama bila ingin memotret jembatan saja tanpa turis.

Apalagi jembatan itu juga menjadi jembatan biasa yang digunakan penduduk setempat, harus sabar menanti sampai jembatan sepi.

Jembatan Latin (dokumentasi pribadi)
Jembatan Latin (dokumentasi pribadi)
Dari sana kami menuju salah satu masjid tertua dan terbesar di Sarajevo yakni Mesjid Gazi-Husrev-Beg. Mesjid ini dibangun tahun 1530/31 oleh Gazi Husrev-beg pemimpin Bosnia di zaman dinasti Ottoman.

Gazi Husrev-beg juga tahun 1537 membuat madrasah, rumah sakit, menara jam di dekat mesjidnya. Semuanya masih berdiri tegak dan indah di tengah kota tuanya.

Saat masuk ke dalam masjid, interior masjid mengingatkan saya akan Masjid Sultan Mehmet di Istanbul tapi dalam format yang lebih kecil.

Lalu kami menuju ke Mudzeliti veliki, ternyata betul saja, jalan itu seperti membelah Wina yang sangat okziden dan Istanbul yang sangat orientalis.

Gazi-Husrev-Beg Sarajevo (dokumentasi pribadi)
Gazi-Husrev-Beg Sarajevo (dokumentasi pribadi)
Sangat lucu, seperti berada di dua tempat dalam sekejap, menengok kiri Istanbul dan kanan Wina. Dan tentu saja memberikan saya kejelasan bahwa perbedaan etnik dan agama, tidak menghalangi kita untuk hidup damai berdampingan sekarang maupun sejak dulu kala. Bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Kesombongan beragama atau pun etnik tidak pernah membawa kebaikan.

Landmark terkenal kota Sarajevo yakni sumur air di Old Bazar Bascarsija, namanya Sebilj Brunnen dan masjid Dzamija Havadje Durak adalah tujuan kami selanjutnya.

Kami selalu memulai kunjungan pagi sekali, dan saat sampai di sana, matahari sangat cerah menerangi Sebilj Brunnen, sumur air ini. 

Apalagi, sekarang ada banyak merpati di sana sehingga membuat suasana pagi menjadi lebih indah. Saya betah duduk berlama-lama di sana, menikmati matahari pagi dan suasana yang ada.

Sebilj Brunnen (dokumentasi pribadi)
Sebilj Brunnen (dokumentasi pribadi)
Makanan Tradisional di Bosnia Herzegovina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun