Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Terpesona oleh Kecantikan Air Mancur Sribaduga, Purwakarta

30 September 2017   21:38 Diperbarui: 1 Oktober 2017   07:54 3594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Air Mancur Sri Baduga Purwakarta (dokumentasi pribadi)

Apa yang terjadi dengan daya tarik kota gratis, menarik, sesuai jadwal dan tidak setengah hati?? Antusiasme masyarakat yang luarbiasa.

Awalnya, saya cukup skeptis dengan ajakan nonton air mancur menari saat acara napak tilas keluarga selama 3 hari di Purwakarta, bulan Agustus yang lalu. Khawatir seperti pengalaman nonton air mancur menari di Cikapundung River Spot, Bandung tahun lalu. Keindahan air mancur Bandung ini, yang katanya bisa dinikmati di akhir minggu dari jam 19-22 ternyata hanya isapan jempol belaka, setidaknya saat saya dan keponakan saya sengaja datang ke sana.

Tahun lalu, Sabtu malam,  kami sengaja agendakan nonton air mancur menari di Cikapungdung River Spot dekat gedung Merdeka. Dari jam 18.55 sampai jam 19.30, kami duduk manis di tempat duduk di sekitar air mancur itu. Sebetulnya sudah agak heran koq tidak terlalu ramai, eh ternyata kekhawatiran saya terbukti juga, karena tidak setetes pun air terlihat muncul keluar. 

Karena penasaran saya tanya anak muda yang kelihatannya sudah lama nongkrong di sana, siapa tahu ada perubahan jadwal muncul air mancur hari itu, atau dipercepat karena saya lihat sekitar titik air mancur muncul lantainya terlihat basah: "teu aya da ti tadi oge" ....Euleuuuuhhh geuning. (tidak ada koq dari tadi juga ... oooo).

Tapi okeylah tahun lalu mungkin saya sedang sial. Siapa tahu tahun ini saya lebih beruntung dengan perairmancuran, maka bulan Agustus y.l. saya pun, ikut dengan keluarga berbondong-bondong ke Taman Air Mancur Sribaduga di Purwakarta untuk menonton atraksi air mancur menari. Air mancur menari ini hanya dipertontonkan setiap hari Sabtu malam 2 kali, jam 19.30 dan jam 20.00. Kami nonton sessi kedua.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Menjelang mendekati Taman Sribaduga, terasa bus Bluebird, yang dicharter dari Jakarta melambat. Saya longok ke jalan, terlihat lampu-lampu pinggir jalan berwarna-warni berpendaran menyatu dengan lampu mobil dan motor. Kakak saya meminta supir bus untuk menurunkan kami di dekat Taman Situ Buleud. Dari sana kami turun dan berjalan mendekat ke lokasi masuk ke air mancur. Air mancur tidak dapat terlihat dari kami berdiri, gerbang besar dan sekeliling kolam tertutup tinggi.

Suasana malam itu ramai dan menyenangkan. Kiri kanan jalan banyak makanan dan mainan anak dijual. Ternyata bukan kami saja rombongan yang datang naik bus. Tampaknya, banyak pula wisatawan dari luar Purwakarta seperti kami untuk melihat langsung kehebohan air mancur menari ini. 

Purwakarta memang mudah dijangkau baik dari Jakarta maupun dari Bandung. Exit tol Purwakarta ada di km 76, jadi untuk panjang tol yang hanya 145 Jakarta-Bandung, jalan keluar menuju kota Purwakarta cukup terletak di tengah-tengah. Mobil travel dan kereta baik dari Jakarta maupun dari Bandung sudah tersedia.

Selama kami menunggu grup pertama selesai, kami sangat menikmati malam itu karena walaupun berjubel orang, kami menemukan tempat ngumpul yang nyaman, aman dan cukup terang.

Cantik dan menarik (dokumentasi pribadi)
Cantik dan menarik (dokumentasi pribadi)
Danau Situ Buleud, di mana tarian air mancur dilaksanakan luasnya kurang lebih 2 hektar. Diawali dengan air mancur yang muncul di pinggir luar danau, lalu dilanjutkan tarian kolosal di panggung di atas air danau, membuat saya terpesona.

Kami nonton sayangnya agak jauh dari panggung di atas air, walaupun tarian terlihat kecil tapi sangat mempesona, karena dengan diiringi lagu yang keluar dari sound system baik dan teknik pencahayaan jelas, tarian pembuka itu terasa menggetarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun