"Kev.." lanjutnya.. "Kevin," potongku tanpa mendengarnya bicara lebih lanjut. Lalu dengan anggukan kepala Nadya menjawabku. "Ada apa dengannya." Lanjutku. "Kevin dan Keyla, resmi berpacaran," jawabnya dengan suara yang sangat lemah.Â
Deg..!! Jantungku seolah berhenti seperti tersambar petir di siang bolong. Iya, sebuah kenyataan pahit yang harus diterima, baik oleh Nadya maupun aku. Hening. Aku membuang mukaku ke sembarangan arah, seraya berusaha menguatkan Nadya, karena di sini Nadya lah yang paling tersakiti.Â
Bagaimana tidak, Nadya yang terkesan egois dan jutek tingkat dewa, mulai berubah semenjak Kevin, Sang bintang sekolah pindah ke sekolah kami. "Sudahlah Nad, mungkin tidak berjodoh kali hiburku seraya menahan Sakit yang kualami. "Masih banyak Cowok di luar sana yang rela mengantri untuk mendapatkanmu" sambungku.Â
Nadya terus-terus berdiam di sela isak tangis yang berhasil keluar dari mulutnya. Tatapannya kosong. "Nad, lo jangan gini dong, move on oke bebs,," Lanjutku memberi motivasi bak Merry Riana. "Iya, apa yang kamu katakan benar Din, sudah saatnya aku melupakan rasa yang pernah ada.," balasnya penuh keyakinan. "Maafin gua ya Din,udah ngediamin kamu"sesalnya sambil memelukku. "Iaiaia bebs, apa sih yang nggak buat kamu," candaku. Aku dan Nadya pun bergegas turun dari rooftop segera menuju ke kelas, karena sebentar lagi akan dilanjutkan dengan les mata pelajaran matematika. Sesampainya di sana, sejenak aku mengambil pulpenku dan mulai bercerita pada si pinkku
Dear Diary:
True love is so rare and precious.
But a good friendship is even more so.
Cause, friendship is not a lesson
You can learn in the school.
But you have not learned
Anything If you