Mohon tunggu...
Kristo Ukat
Kristo Ukat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Dosen di STP St. Petrus Keuskupan Atambua-Kefamenanu-Timor-Nusa Tenggara Timur

Menulis, Membaca, Fotografi, Bertualang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dear Diary

2 Agustus 2021   07:35 Diperbarui: 2 Agustus 2021   07:39 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ia sangat teladan dan juga merupakan bintang sekolah . Ilustrasi (Dokpri)

"Kev.." lanjutnya.. "Kevin," potongku tanpa mendengarnya bicara lebih lanjut. Lalu dengan anggukan kepala Nadya menjawabku. "Ada apa dengannya." Lanjutku. "Kevin dan Keyla, resmi berpacaran," jawabnya dengan suara yang sangat lemah. 

Deg..!! Jantungku seolah berhenti seperti tersambar petir di siang bolong. Iya, sebuah kenyataan pahit yang harus diterima, baik oleh Nadya maupun aku. Hening. Aku membuang mukaku ke sembarangan arah, seraya berusaha menguatkan Nadya, karena di sini Nadya lah yang paling tersakiti. 

Bagaimana tidak, Nadya yang terkesan egois dan jutek tingkat dewa, mulai berubah semenjak Kevin, Sang bintang sekolah pindah ke sekolah kami. "Sudahlah Nad, mungkin tidak berjodoh kali hiburku seraya menahan Sakit yang kualami. "Masih banyak Cowok di luar sana yang rela mengantri untuk mendapatkanmu" sambungku. 

Nadya terus-terus berdiam di sela isak tangis yang berhasil keluar dari mulutnya. Tatapannya kosong. "Nad, lo jangan gini dong, move on oke bebs,," Lanjutku memberi motivasi bak Merry Riana. "Iya, apa yang kamu katakan benar Din, sudah saatnya aku melupakan rasa yang pernah ada.," balasnya penuh keyakinan. "Maafin gua ya Din,udah ngediamin kamu"sesalnya sambil memelukku. "Iaiaia bebs, apa sih yang nggak buat kamu," candaku. Aku dan Nadya pun bergegas turun dari rooftop segera menuju ke kelas, karena sebentar lagi akan dilanjutkan dengan les mata pelajaran matematika. Sesampainya di sana, sejenak aku mengambil pulpenku dan mulai bercerita pada si pinkku

Dear Diary:

True love is so rare and precious.

But a good friendship is even more so.

Cause, friendship is not a lesson

You can learn in the school.

But you have not learned

Anything If you

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun