"Oh begitu ya, mbak. Baiklah mbak. Ini saja ya. Berapa harganya mbak?"
"Rp40.000,- mas. Ini mas"
"Terimakasih mbak. Oh ya apakah mbak yang namanya Airin sesuai nama toko bunga ini?" tanya pemuda.
"Benar mas. Itu saya." Sahut Airin.
Sambil senyum-senyum menuju mobilnya, pemuda tersebut berbisik didalam hatinya:
"Indah sekali bunga ini, sama seperti penjual bunga mawar ini. Wajahnya memancar cerah seperti wajah ibuku."
"Aduh aku kok jadi curcol sih... Yang penting aku temukan bunga cantik untuk ibuku yang cantik."
Sepulangnya pemuda tersebut meninggalkan toko bunga Airin, sahabatnya Kanya memergoki Airin yang sedang senyum sendiri sambil melamun.
"Heh.. kamu kenapa senyum sendiri. Kayak orang gak waras ih..." Kejut Kanya
"Gak kok. Aku masih waras. Cuma aku salut aja dengan seorang pemuda yang barusan membeli bunga mawar untuk ibunya di hari ibu ini. Jarang sekali cowok mau beli bunga khusus untuk ibunya. Biasanya juga untuk pacarnya." Ulas Airin.
"Ha? Seriusan. Pemuda tadi mau beli untuk ibunya?" Tanya Kanya