Mohon tunggu...
Kristin Siahaan
Kristin Siahaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Observer, Theological Student'15

Mulai dan nikmati prosesNya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lupa Nama, Ingat Rasa

27 Februari 2021   00:33 Diperbarui: 27 Februari 2021   07:16 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Oh begitu ya, mbak. Baiklah mbak. Ini saja ya. Berapa harganya mbak?"

"Rp40.000,- mas. Ini mas"

"Terimakasih mbak. Oh ya apakah mbak yang namanya Airin sesuai nama toko bunga ini?" tanya pemuda.

"Benar mas. Itu saya." Sahut Airin.

Sambil senyum-senyum menuju mobilnya, pemuda tersebut berbisik didalam hatinya:

"Indah sekali bunga ini, sama seperti penjual bunga mawar ini. Wajahnya memancar cerah seperti wajah ibuku."

"Aduh aku kok jadi curcol sih... Yang penting aku temukan bunga cantik untuk ibuku yang cantik."

Sepulangnya pemuda tersebut meninggalkan toko bunga Airin, sahabatnya Kanya memergoki Airin yang sedang senyum sendiri sambil melamun.

"Heh.. kamu kenapa senyum sendiri. Kayak orang gak waras ih..." Kejut Kanya

"Gak kok. Aku masih waras. Cuma aku salut aja dengan seorang pemuda yang barusan membeli bunga mawar untuk ibunya di hari ibu ini. Jarang sekali cowok mau beli bunga khusus untuk ibunya. Biasanya juga untuk pacarnya." Ulas Airin.

"Ha? Seriusan. Pemuda tadi mau beli untuk ibunya?" Tanya Kanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun