Selain lama batas kedaluwarsanya, beras juga dibutuhkan oleh semua kalangan dari anak-anak hingga orang dewasa. Ia akhirnya memutuskan untuk menjalin kerjasama dengan pemilik kilang dan mereka menyetujuinya.Â
Tanpa mengenal lelah, ia menjualkan beras yang dijajakannya di tempat penitipan jamur. Sebutan bertambah satu lagi dan digandeng dengan sebutan om beras yakni "Om Jamur Beras,"Â
Sampai di Hari Minggu dalam kebiasaannya menyampaikan ceramah di PA diski, ia ceritakan pada anak-anak disana dengan mengatakan
"Kalau kalian sebut om Shinchan ke om, om sekarang punya satu sebutan lagi yang dipanggilkan pada om."
Anak-anak yang antusias mendengar berseru kepada om "apa om, apa om?
"He he... Om Jamur Beras." katanya sambil tertawa.
"Ha... Kok bisa om? Berarti om itu bisa jadi beras yang ada jamurnya ya? Tanya mereka
"Bukan... om sekarang sambil menginjil dan juga menjual jamur.Â
Ditambah satu lagi menjual beras. Pandemi ini banyak mengajarkan om untuk selalu semangat menjalani hidup. Mungkin jika tidak ada pandemi, om tidak tau bagaimana serunya berjualan, buat pot dan lain sebagainya. Untuk itu, anak-anak om jangan mengeluh ya sama pandemi. Kita harus bersemangat, pasti Tuhan kasih kita kekuatan. Oke?" papar om Jamur beras.
"Oh gitu toh... oke om siap laksanakan" sahut anak-anak PA Diski.