Mohon tunggu...
Kristianus Ato
Kristianus Ato Mohon Tunggu... Administrasi - Pendiam

mencoba yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Beriak

11 Juni 2018   08:47 Diperbarui: 11 Juni 2018   16:53 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamu menoleh kanan kiri. Bingung mau melangkah kemana sebab tak ada tujuan pasti. Yang ada dalam pikiranmu saat ini adalah menghindar dari kerumunan para pengais rezeki, dengan berbagai macam ekspresi tubuh menawarkan jasa ingin menghantarmu ke tempat tujuan. Seolah memberi ide - ponten, Fathan kecil merengek ingin pipis.

***

Jhon tersenyium puas sambil berbaring  menyaksikan headline news di dalam kamar kos barunya. Raut wajahnya semringah. Tak ada penyesalan sedikitpun walau dalam tayangan tersebut terlihat beberapa polisi dan warga setempat berusaha mengeluarkan mayat seorang wanita berumur 55 tahun dari dalam kamar mandi.

Wanita tersebut di duga tewas karena kehabisan oksigen. Korban di sekap dalam kamar mandi yang tak berventilasi selama 8 jam. Saat di temukan wanita tua yang bernama lengkap J. Christine, kelahiran Ciamis 19 Nopember 1963 tersebut sedang terikat kedua kaki dan tangannya serta mulutnya berlakban. Dari keterangan polisi mengungkapkan bahwa motif dari penganiyaan ini karena sakit hati dan di lakukan oleh orang terdekat korban. Hingga saat ini polisi masih mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi untuk memburu pelaku.

Jhon tega melakukan penyergapan terhadap wanita tua penjaga kos tersebut  karena kesal. Ia kerap kali di tegur atau di omeli korban. Yang lebih membuat Jhon naik pitam lalu merencanakan penganiayaan tersebut ketika suatu malam teman dekat pelaku bertandang ke kamarnya.

Mengetahui ada tamu datang di atas jam 21.00, Bu Christine lalu mendatangi dan menegur Jhon di kamarnya di lantai 2. Alasannya bahwa di Surabaya sedang genting. Banyak teror bom akhir - akhir ini. Sehingga aturan kampung tidak membolehkan penerimaan tamu pada malam hari.

Karena sakit hati keesokan harinya Jhon memilih cari indekos baru. Kemudian merencanakan niat jahat. Ingin memberi pelajaran buat si Ibu tua itu. Namun sayangnya malah mengakibatkan nyawa Ibu Christine melayang. Kini Ia menjadi buronan polisi.

Sementara itu, Melisa dan Fathan menangis tersedu - sedu ketika mengetahui bahwa korban penganiayaan tersebut adalah ibu kandung mereka. Tak di sangka Ibu mereka meninggal secara tak wajar. Sebab semenjak minggat mereka tak pernah mengetahui kabar keberadaan orang tua mereka. Informasi yang di dapat, beberapa hari setelah pertengkaran hebat malam itu, Ibu Christine pun melarikan diri meninggalkan suaminya dan bekerja sebagai penjaga kos mewah di bilangan sebuah kawasan elite di Surabaya Barat.

***

Suprayogi masih belum menyadari bahwa orang yang sedang bersama dia saat ini, menepi dari keramaian, menikmati moment terbaik, bersenda gurau bersama sambil menikmati buah matoa adalah pembunuh istrinya. Yang Ia tahu pelanggan pijat setianya ini orangnya baik, ramah dan loyal. Tidak seperti pelanggan lain yang hanya sekedar memanfaatkan tenaganya saja. Namun Jhon menjalin hubungan lebih dalam dari sekedar pijat pelepas lelah.

Yahh... semenjak gagal total menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangganya, pak Yogi menjadi stres. Hal ini juga berpengaruh pada karirnya sebagai dosen. Ia sering absen mengajar sehingga pihak kampus memberhentikannya. Beliau kemudian pindah kota dan beralih profesi sebagai terapis. Walau pendapatannya tidak seberapa yang penting Ia bisa bertahan di sisa waktu umurnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun