Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE, Jembatan Penghubung Mimpi UMKM di Masa Pandemi

28 Januari 2022   22:51 Diperbarui: 28 Januari 2022   22:59 1915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paket JNE sebelum didistribusikan kepada pelanggan. Foto: Dok. Pribadi Kristianto Naku.

"Jika ingin bersaing di dunia bisnis, carilah partner! JNE hadir sebagai partner berbisnis!"

Pandemi Covid-19 yang menimpa dunia, sungguh mengunci ruang gerak manusia. Mekanisme pergerakan massa dibatasi, berbagai kebijakan digelontorkan, ekonomi digerus, dan beragam dampak lainnya mematikan sirkulasi nadi kehidupan manusia.

Sejauh ini, pandemi Covid-19 tidak hanya menyerang lini kesehatan. Gerai ekonomi saat ini, juga ikut digebuk pandemi. Dari usaha mikro, kecil, hingga menengah, pandemi Covid-19 mengganggu sekaligus menyetop tiba-tiba arus lalulintas barang dan jasa. Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah (UMKM), hemat saya, menjadi sasaran empuk manuver pandemi di bidang usaha.

Ketika ruang gerak usaha-usaha ini mengalami jatuh-bangun, kerja sama lintas bisnis pun dicari dan dibangun. Di lini usaha penjualan produk, baik online maupun offline, kerja sama lintas usaha sangat diperlukan. Saat ini, kerja sama antara perusahaan penjualan barang dan jasa dan perusahaan kurir misalkan, mampu mengcover stamina roda usaha.

Perusahaan kurir yang sangat membantu proses distribusi barang dan jasa saat ini adalah PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Kehadiran JNE di masa pandemi sungguh membantu sirkulasi bisnis. UMKM yang awalnya lesu karena tak mendapat kunjungan pelanggan, kini terbantu melalui layanan distribusi logistik JNE.

JNE: Roda Penggerak Bisnis UMKM

Bisnis apapun selama masa pandemi Covid-19 memang mengalami tekanan secara profit. Mekanisme pembatasan sosial, jauhi kerumunan, dan stay at home merupakan pilar-pilar yang mengekang jalannya laju usaha selama pandemi.

Pertemuan fisik antara penjual dan pembeli justru dibatasi selama masa pandemi. Frekuensi perjumpaan fisik tentunya mempersempit ruang gerak bisnis. Penjual tak lagi mampu memperkenalkan produk jualannya secara bebas dan intens kepada pembeli lantaran regulasi kebijakan selama pandemi Covid-19 menghalanginya.

Untuk meningkatkan kembali gairah berbisnis, kerja sama lintas usaha sangat diperlukan. Saat ini, banyak pelaku usaha mempromosikan produk bisnisnya justru dengan menggandeng jasa distribusi seperti JNE. JNE sebagai perusahaan kurir terpercaya dan sigap, tidak tanggung-tanggung untuk membuat gebrakan-gebrakan baru terkait pelayanannya bersama unit usaha lain.

JNE selama ini berperan sebagai pil pembangkit usaha. Kelesuan stamina usaha akibat berbagai kebijakan selama masa pandemi, justru dijembatani oleh JNE dengan mekanisme antar-jemput. Kontak antara pembeli dan penjual pun tak lagi menjadi masalah. Pembeli bisa mengorder produk kesukaannya dengan optimis, cepat, dan ekonomis. Meski terkendala jarak, kehadiran perusahaan kurir seperti JNE menyentuh ruang kekhawatiran pelanggan dan pelaku bisnis.

Ada beberapa jenis pelayanan yang sangat membantu yang diluncurkan oleh JNE dalam mendukung gairah bisnis saat ini.

Pertama, COD JNE. COD merupakan salah satu jenis pelayanan yang diterapkan oleh JNE dalam menghubungkan pesanan barang dari penjual kepada pembeli. Metode pembayaran COD (cash on delivery) atau bayar di tempat, hemat saya adalah salah satu mekanisme pembayaran yang merangkul semua rasa optimis penjual-pembeli. Dengan bantuan jasa kurir JNE, pesanan barang bisa sampai ke tempat tujuan dengan cepat dan mudah. 

Dalam hal ini, baik pembeli maupun penjual sama-sama merasa terbantu. Penjual tak lagi harus menguras tenaga mengantar barang pesanan ke lokasi tujuan pembeli dan bagaimana memikirkan ongkos yang harus dibayar. Sebaliknya, penjual juga tidak harus menjumpai penjual untuk membayar barang pesanannya. Semua kekhawatiran ini justru dijembatani oleh kehadiran JNE.

Kedua, Super Speed (SS JNE). Selain metode pembayaran COD atau bayar di tempat, JNE juga telah menerapkan jenis layanan lain, yakni super speed. Kehadiran bilik super speed tentunya mengurangi beban kekhawatiran pembeli terhadap barang yang dipesan. Layanan ini diluncurkan JNE untuk membantu pelaku usaha dan pelanggan dalam mencapai targetnya masing-masing. Kekhawatiran, seperti kapan barangnya sampai ke tangan pembeli justru dijembatani oleh JNE. Layanan super speed sangat mengedepankan prinsip kecepatan. Dengan demikian, para pelaku usaha tidak lagi merasa cemas dengan mekanisme usaha dan impian pembeli.

Ketiga, Pesanan Oleh-Oleh Nusantara (PESONA JNE). Jenis UMKM yang bergerak di bidang kuliner, hemat saya tidak lagi merasa cemas untuk mendistribusikan pesanan produknya kepada para pelanggan. Beragam jenis makanan khas Nusantara yang dikelola oleh jenis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa menghubungkan rasa penasaran pembeli dengan bantuan JNE. JNE membuka kasir PESONA sebagai jembatan untuk menghubungkan pelaku UMKM yang bergerak di bidang kearifan lokal (kuliner) untuk tetap eksis kapan saja. Dengan hadirnya fitur PESONA, pelaku usaha dengan mudah mengantongi dan mengeksekusi pesanan pelanggan kapan dan di mana saja.

Keempat, Ongkos Kirim Ekonomis (OKE JNE). Benturan keinginan antara pelaku usaha dan pembeli seringkali terjadi akibat ongkos yang tak menemui kata sepakat. Jarak yang tak mudah dijangkau dari Sabang-Merauke, seringkali membuat produk jualan tak menyentuh mata dan hati para pelanggan. Akan tetapi, JNE lagi-lagi hadir dengan jenis layanan yang ekonomis. 

JNE dengan sistem Ongkos Kiriman Ekonomis (OKE JNE) membantu para pelaku usaha untuk menjumpai sekaligus menyentuh keinginan pembeli. Meski terhalang jarak, JNE mampu menjadi jembatan kokoh yang menghubungkan penjual dan pembeli sekaligus sesuai waktu dan tempat yang disepakati. UMKM dengan skala jenis usaha apapun tak lagi memikirkan ongkos dimana pengirimannya dicegal jarak. Layanan OKE JNE justru memberi harapan baru bagi para pelaku UMKM Indonesia untuk tetap eksis mempromosikan produk jualannnya.

Kelima, Yakin Esok Sampai (YES). Kendala jarak dan waktu seringkali membebani para pelaku UMKM untuk menjumpai keinginan para pelanggan. Pelaku usaha UMKM misalkan merasa cemas, keinginan para pembeli tak terpenuhi segera. 

Kendala ini, hemat saya justru dijawab oleh JNE dengan fitur Yakin Esok Sampai (YES) atau juga layanan Hari Bebas Ongkos Kiriman (HARBOKIR JNE). Tenggang waktu sampai barang pesanan yang diorder pelanggan, tidak lagi menjadi beban dalam menjalankan usaha. Dengan kehadiran JNE YES dan HARBOKIR JNE, pelaku UMKM diback up secara ekonomis dalam hal waktu. Kehadiran JNE lagi-lagi ikut menggerakkan kembali roda perekonomian beragam jenis usaha.

 JNE: Jembatan Penghubung Kekahwatiran UMKM

Para pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Indonesia saat ini memang tengah diliputi rasa cemas, galau, khawatir, dan lesu dalam stamina berusaha. Selama masa pandemi Covid-19, frekuensi keuntungan jualan dan promosi produk sangat terkatung-katung. Keadaan ini membuat beberapa pelaku UMKM akhirnya memilih gulung tikar.

Selain faktor promosi dan kontak pemasaran, pelaku UMKM juga merasa galau dengan sistem digitalisasi pemasaran saat ini. Kompetisi di etalase pasar digital semakin melebar dan membuat para pelaku UMKM harus mencari partner bisnis. Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di depan Para Pegawai BUMN mengatakan: "Kandasnya BUMN dan jenis usaha lainnya selama ini karena minimnya semangat berpartner. Carilah partner dalam berusaha. Gandeng mereka agar kita tak berjuang sendiri!"

Saat ini, Perusahan Jasa Kurir seperti JNE adalah salah satu partner bisnis yang baik. Kehadiran JNE tidak hanya mengejar keuntungan sendiri, tetapi juga mengakomodasi sekaligus menjembatani kesulitan-kesulitan dalam menjalankan usaha. Dengan menggandeng JNE sebagai partner berbisnis, para pelaku UMKM, hemat saya mampu mengepakkan kembali sayap bisnis meski dihantui rasa cemas akibat pandemi.

Ketika para pelaku UMKM merasa sendiri dan jauh dari kompetisi pasar digital, JNE justru mampu menjawab sekaligus memberi jembatan penghubung bagaimana roda bisnis berjalan. JNE sejauh ini sudah terbukti kiprahnya di bidang pengiriman atau distribusi barang dan jasa. Publik tidak lagi ragu dengan kinerja JNE dalam memenuhi keinginan pelanggan. Jarak, ongkos, ketelitian, kehati-hatian, dan keramahan selalu menjadi poin ekstra yang dibawa serta oleh JNE dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai perusahaan jasa kurir.

Hemat saya, para pelaku UMKM bisa menggandeng JNE sebagai partner dalam menjalankan bisnis. Dengan memanfaatkan fitur-fitur delivery yang disuguhkan JNE, para pelaku UMKM bisa berkiprah sesuai mimpi dan permintaan pelanggan dalam menggerakkan usaha.

Fitur-fitur, seperti Yakin Esok Sampai (YES JNE), Cash on Dilevery (COD JNE), Super Speed (SS JNE), Hari Bebas Ongkos Kirim (HARBOKIR JNE), Pesanan Oleh-Oleh Nusantara (PESONA JNE), Ongkos Kirim Ekonomis (OKE JNE), dan beragam fitur bermanfaat lainnya mampu menjembatani kecemasan dan kehawatiran para pelaku UMKM.

Masalah utama ruang gerak bisnis di masa pandemi Covid-19 ini adalah bagaimana menjembatani jarak dan menghemat biaya. Dengan bantuan JNE, hemat saya, problem ini bisa teratasi. UMKM saat ini sejatinya membutuhkan jembatan terpercaya dalam menjangkau para pelanggan. Tanpa kehadiran jembatan penghubung seperti JNE, roda perekonomian UMKM Indonesia justru akan tersendat-sendat. Untuk itu, JNE hadir sebagai jembatan dan merengkuh kecemasan para pelaku UMKM di Indonesia. Sebagai jembatan, JNE hadir sebagai infrastruktur penggerak lajunya usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun