Profesionalitas setiap imam dianggap sebagai bagian yang harus melekat pada dirinya sebagai utusan Kristus (2Kor 5:20). Setiap imam dianggap profesional karena ia mengemban tugas sebagai murid Yesus yang memiliki pengalaman iman.
Keenam, memegang kesetiaan pada komitmen. Kesetian pada komitmen dalam diri seorang imam tercermin dalam kesediaannya untuk menolong siapa pun dalam keadaan apapun, terutama mereka yang miskin, lemah, disingkirkan, ditindas, didiskriminasi, dan diperlakukan secara tidak adil.Â
Di samping efektivitas dan keahlian bekerja, seorang imam perlu dapat-dipercaya dan berkomitmen pada tugasnya. Kesetiaan pada komitmen selalu berhubungan pula dengan kebutuhan orang lain akan keselamatan. Artinya, dengan menjalankan fungsi dan perannya sebagai pelayan, setiap imam diharapkan menjadi pribadi yang siap sedia bagi orang lain.