Beberapa bulan yang lalu, Jokowi menetapkan lima objek wisata "super premium." Salah satu dari lima objek wisata "super premium" ini adalah Labuan Bajo.
Pada bulan Januari 2020 kemarin, Jokowi bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, meninjau langsung profil Labuan Bajo. Prospeknya, pemerintah, bisa melihat, mendengar, "meraba," serta membuat program untuk desain Labuan Bajo ke depan dari jarak dekat.
Antusiasime Jokowi tak berhenti di Januari. Pada Kamis, 1 Oktober 2020, Jokowi kembali meninjau langsung kesiapan proyek Labuan Bajo sebagai objek wisata "super premium."Â
Melalui akun resmi facebooknya @Presiden Joko Widodo, Jokowi menulis demikian: "Jika tak ada aral melintang, penataan dan pengembangan kawasan Labuan Bajo tahap pertama akan selesai tahun ini, dan tahapan berikutnya rampung tahun 2021." Pernyataan Jokowi menunjukkan optimismenya mengalungkan Labuan Bajo dengan selendang wisata "super premium."
Jokowi sepertinya sedikit menyinggung "parit" yang bakal menghalang tahapan proyek pengembangan destinasi wisata "super premium." Akan tetapi, sebelum sampai ke rasa pesimis yang kecil soal desain Labuan Bajo, istilah wisata "super premium" itu sendiri kerap kali dan sepertinya belum dijangkau benak masyarakat.
Lalu, wisata "super premium" itu apa sebenarnya?
Menurut Joko Widodo, destinasi pariwisata "super premium" adalah destinasi pariwisata bagi segmen wisatawan yang mengeluarkan ongkos (spend money) lebih besar daripada wisatawan kebanyakan.
Jika arah tata kelola destinasi wisata "super premium" demikian, bagaimana seharusnya kita berkomentar?
Sebelum lawatan Jokowi pada Kamis, 1 Oktober 2020, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga sempat mengunjungi Labuan Bajo. Dalam kunjungannya pada Minggu, (13/9/2020), Luhut sempat menyinggung rencana pemerintah untuk membangun jalan tol di Labuan Bajo.
Menurut Luhut, pemerintah saat ini tengah mengkaji proses pembanguna jalan tol di Labuan Bajo yang disesuaikan dengan dinamika perkembangan pembangunan di daerah wisata "super premium."Â
Lagi-lagi, semua agenda proyek percepatan pembangunan mengarah pada pemotogan pita berlakunya wisata "super premium" sesegera mungkin. Dari wisata premium, Labuan Bajo menuju wisata super premium.