Suara itu pun menjawab "Bukan, kaulah yang milik semua orang, aku lah yang menciptakanmu."Marcuse yang heran, siapa sosok dibalik suara tersebut, kemudian menanyakan beberapa pertanyaan, siapakah dia, dan mengapa marcuse diciptakan, dan mengapa dunianya menjadi rusak kacau balau?
Suara itu kembali menjawab pertanyaan Marcuse. "Aku adalah penciptamu, dahulu kau ku buat agar orang mengerti, bahwasanya kau adalah orang yang baik senang membantu, tapi kau dan orang laki terlalu memuja gadget ini, akibatnya semua merasa terasing pada dunianya sendiri, gadget itulah pada akhirnya yang merusak moral manusia, karena semua manusia bebas berkata apapun, melakukan apapun, tidak ada moral disana, aku menciptakanmu dengan ujian ini, apakah kau masih layak bertahan pada imanmu sendiri, kesadaran nuranimu. Dunia kotak adalah duniamu, dunia yang membuatmu besar dan kecil menjadi hilang dan terasing."
Marcuse yang masih penasaran, mencoba mengelak, mengapa semua ini terjadi kalau ujung- ujungnya dia diciptakan hanya untuk sebuah eksperimental keimanan. Suara itu kembali menjawab "Marcuse.. kau tumbuh menjadi seorang yang berdiri tegak, semua kehancuran dunia, belum bisa menghancurkanmu, oleh sebabnya kau disini. Aku memanggilmu untuk memberikan gadget ini kembali padamu, dengan kekuatan yang lebih daripada yang lain. Tapi ingatlah kekuatan hanya akan menjadi kerusakan bila dijadikan sebuah alat. Kekuatan sebenarnya ada dalam dirimu sendiri, bangunlah. Hapuslah robot- robot itu tanpa harus kau merestart segalanya."Suara itu kemudian memunculkan gadget kecil berwarna hijau dalam cahaya. "Bacalah dengan seksama, penuh literatur, hapuskanlah yang menjadikan dunia ini tidak teratur".
Marcuse menerima sebuah gadget pemberian dari penciptanya itu. Ia kemudian memegang gadget, kemudian muncul, gambar- gambar, perang- perang, perkataan- perkataan masyarakatnya. Ia kini bisa menghapusnya satu persatu. Kemudian langit memudar, kegelapan menjadi cahaya, Marcuse jatuh dari langit. Sontak kemudian ia menggambar dengan gadgetnya sebuah parasut. Kini ia dibekali kemampuan bisa menghapus segala hal yang buruk. Tapi dengan seperangkat kebijaksanaanya. Dari ia berpikir mendalam. Kini ia tidak sembarangan menciptakan sesuatu dalam dunia kotaknya. Ia lebih berhati- hati, dan mengontrol diri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI