Mohon tunggu...
Krisna Aditya
Krisna Aditya Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Menulis dan melihat apa yang sedang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Film

Menelisik Genre The Road Movie Melalui Ketidakwajaran Film "Punk in Love" (2009)

19 September 2021   15:22 Diperbarui: 19 September 2021   15:30 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Punk in Love (2009)

Sumber: kitabelajar.github.io
Sumber: kitabelajar.github.io

Film ini merupakan garapan produser Raam Punjabi yang memiliki durasi film sepanjang 99 menit dengan berbagai friksi di dalamnya.

Diawali dengan tokoh Arok yang diperankan oleh Vino G. Bastian yang ingin bunuh diri karena pujaan hatinya menikah dengan pria lain, Arok pun dihalangi oleh keempat teman punknya yang diakhiri dengan keputusan bahwa ia akan berangkat ke Jakarta untuk menggagalkan acara pernikahan tersebut, namun diawal perjalanan, ia tersasar ke daerah Gunung Bromo.

Perjalanan dilanjutkan dengan keempat anak punk yang akhirnya ikut ke dalam mobil Jeep dan menuju Makam Bung Karno di Blitar dimana salah satu tokoh bernama Mojo sangat mengagumii Bung Karno. Uniknya, di daerah Cepu, keempatnya diberi makan oleh penjual sate karena memiliki kesamaan nasib dalam hal percintaan. Di perjalanan berikutnya mereka menuju Semarang dengan tingkah laku konyol mereka.

Setelah melalui Semarang, Cirebon menjadi tujuan berikutnya, dimana keempatnya sama-sama kelaparan dan memutuskan untuk mengamen sebagai cara untuk bertahan hidup di daerah tersebut yang ternyata ia bertemu dengan pemilik warung yang sama-sama dar daerah Jawa Timur.

Dalam perjalanan menuju Jakarta, Arok sempat putus asa karena merasa perjalanannya sia-sia. Namun pada akhirnya Arok, Mojo, Yoji, dan Almira bisa sampai Jakarta meskipun cincin yang dicuri di daerah Bromo dalam perjalanan sempat diambil preman, namun akhirnya Arok berhasil menyatakan cintanya kepada pujaan hatinya yaitu Maia setelah melawan preman bernama Leo yang biasanya melakukan operasi di Jatinegara.

Tidak bisa dipungkiri, kedua film bergenre The Road Movie ini memiliki kesamaan yang di mana di dalam perjalanannya punya masing-masing problema yang mengharuskan mereka untuk memilih jalan yang mana untuk dipilih agar tujuannya tercapai.

"Freedom: talking about it and being it, that's two different things" 

keduanya membicarakan kebebasan yang tidak hanya bisa diucapkan untuk mencapainya, tetapi harus merasakan kebebasan itu selayaknya dengan jalan rintang yang berbeda-beda. Mulai dari ditangkap polisi sampai tersasar di jalan lalu harus mencari makan seadanya dengan kondisi yang tidak memungkinkan.

SUMBER:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun