Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Berkunjung ke IGD

11 Maret 2024   23:05 Diperbarui: 11 Maret 2024   23:07 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar, sumber: https://bogorkab.go.id/post/detail/demam-berdarah-dengue

Malam ini saya berada di Instalasi Gawat Darurat sebuah rumah sakit. Antrian panjang membuat ruang tunggu IGD terasa penuh. Kursi roda penuh pasien dari berbagai usia.

 Loket pendaftaran pun penuh dengan antrian para pengantar pasien. Kebanyakan berada di atas kursi roda. Seperti anomali rasanya, krn banyak di antara mereka tidak terlihat sedang sakit parah sehingga harus ke IGD.

Mereka justru asik dengan aktivitas jari-jari di atas layar HP mereka, bahkan ada yang sedang bermain games. Ah, saya tidak mengambil pusing, dari pada saya salah menduga, tentu akan menjadi dosa.

Di antara sekian banyak pasien yang mengantri di atas kursi roda itu, terdapat seorang ibu dengan anak laki-lakinya berusia sekitar 3 tahun. Anak itu menangis tiada henti. Ia sedang merasakan ketidaknyamanan dalam tubuhnya.

Anak itu tampak tak peduli pada apapun yang terjadi di sekitarnya. Bahkan tawaran menonton tayangan lucu pada layar HP ibunya sama sekali tak menarik baginya. Ia terus saja menangis.

Beruntungnya ketika nama saya disebut dan dipersilahkan masuk. Di dalam ruang IGD, ruangan-ruangan dipenuhi oleh pasien-pasien yang sedang ditangani oleh para perawat. Kondisi mereka bermacam-macam. Mungkin, mereka sedang menunggu ketersediaan kamar untuk rawat inap.

Salah seorang perawat mengatakan bahwa banyak pasien DBD yang sedang ditangani baik anak-anak maupun dewasa.

Memang, kondisi saat ini perlu menjadi perhatian serius. Lingkungan tempat tinggal harus diupayakan dalam keadaan bersih. Cuaca hujan dan panas yang silih berganti memunculkan jentik-jentik nyamuk tumbuh sumbur.

Genangan air yang tidak perlu harus disingkirkan agar tidak menjadi sarang nyamuk. Bak mandi harus sering berganti. Penyakit datang tak pernah memberitahu. Semua terjadi dengan perlahan tapi pasti.

Pengalaman dari rumah sakit mengingatkan saya untuk tetap menjaga dan merawat kebersihan rumah dan lingkungan tempat tinggal. Selain itu, perlu menjaga kesehatan tubuh dengan beristirahat cukup dan makan makanan yang sehat dan teratur.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun