Mohon tunggu...
Kris Kirana
Kris Kirana Mohon Tunggu... Pensiunan -

SMA 1KUDUS - FK UNDIP - MM UGM | PERTAMINA - PAMJAKI - LAFAI

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Nasib dan Masa Depan Dokter Umum

19 April 2016   09:28 Diperbarui: 21 April 2016   00:55 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prioritas penguatan pelayanan primer bukan sebatas wacana, rencana dan harapan tetapi harus dilaksanakan, segera. Digerakkan bukan dari cara-cara biasa, tetapi melalui inovasi/kreativitas dan program terobosan untuk menghadapi tantangan. Oleh siapa?

Oleh semua komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, dan lembaga swasta. (Perpres No 72/2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional).

Termasuk BUMN dan badan usaha swasta…
Termasuk para dokter, termasuk dokter umum…
Tidak ada yang diperkenankan menghindar... atau menghalangi…
Tidak ada yang harus didera dan dipaksa, hanya boleh ada malu… bagi yang tak peduli masa depan negeri 

5. Sekilas Patient-Centered Medical Home

Istilah dokter pelayanan primer (primary care physician: PCP) di AS mulai mengemuka setelah terjadi gerakan untuk merubah dan memperbaiki pelayanan primer yang lebih berfokus kepada pasien (patient-centredness). Perubahan ini diawali oleh dokter keluarga di AS yang merasa frustrasi terhadap sistem pelayanan kesehatan yang tidak cukup memfasilitasi peran mereka dalam pelayanan primer.

Mereka kemudian menyelenggarakan konferensi yang disebut Keystone III pada Oktober 2000, yang bertujuan untuk meninjau kembali peran kedokteran keluarga di masyarakat dan menyusun rencana kedepan. Tujuh komunitas kedokteran keluarga berkolaborasi menyiapkan proyek the Future of Family Medicine (FFM) untuk merumuskan strategi transformasi memperbarui model praktek dokter keluarga. Proyek ini mendapat dukungan dari 9 kontributor, termasuk perusahaan farmasi (AAFP).

Pada akhir 2006 didirikan Patient-Centered Primary Care Collaborative (PCPCC), yaitu sebuah organisasi koalisi nirlaba untuk mendukung konsep Patient-Centered Medical Home (PCMH), oleh korporasi IBM dan Wal-Mart, komunitas pensiunan, komunitas pasien kanker, dan beberapa kelompok lainnya ikut bergabung bersama 4 komunitas kedokteran keluarga (Backer, 2009).

Di tahun 2005 AAFP mendirikan divisi TransforMed untuk melaksanakan proyek percontohan 24 bulan yang disebut National Demonstration Project (NDP) guna menguji prinsip-prinsip PCMH, yang dimulai Juni 2006. Terpilih 36 pelayanan primer di beberapa negara bagian (Steward, 2010).  Proyek kemudian mendapat dukungan beragam konstituen yang meliputi organisasi profesi, korporasi, asuransi, yayasan nirlaba, Pemerintah Daerah, dan lainnya termasuk Medicare (Nutting et al, 2009).

Pada tahun 2008 digulirkan proyek Safety Net Medical Home Initiative (SNMHI), disponsori oleh The Commonwealth Fund, didukung 8 co-founder lainnya. Proyek percontohan 5 tahun ini membantu 65 pusat kesehatan masyarakat di 5 negara bagian untuk bertransformasi menjadi PCMH (Phillips, 2013).  The Commonwealth Fund didirikan oleh Anna Harkness (1837-1927), istri Stephen V. Harkness (1818 -1888), yang mendirikan Standard Oil bersama John D. Rockefeller, Sr. ...
Masih ada banyak yang perlu dipelajari dari kisah selanjutnya…

Sepenggal dari kisah perjuangan untuk memperbaiki model pelayanan primer yang di inisiasi para dokter yang merasa frustrasi ini memberi ilustrasi tentang berkolaborasi dan koalisi. Sebuah kisah menarik yang layak untuk dibagi, nanti di lain kesempatan…
Banyak yang dapat dipelajari dari sejarah dan pengalaman masa lalu. Tak terkecuali cerita dibalik cuplikan rekam gambar tentang perjalanan berjuang untuk advokasi pelayanan primer, yang tak pernah bosan menghadapi hambatan maupun tantangan…

Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun