Mohon tunggu...
Kris Kirana
Kris Kirana Mohon Tunggu... Pensiunan -

SMA 1KUDUS - FK UNDIP - MM UGM | PERTAMINA - PAMJAKI - LAFAI

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Nasib dan Masa Depan Dokter Umum

19 April 2016   09:28 Diperbarui: 21 April 2016   00:55 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Sekilas Reformasi Pelayanan Kesehatan Primer

Deklarasi Alma-Ata dalam Konferensi Internasional Pelayanan Kesehatan Primer, Alma-Ata, USSR, 6-12 September 1978 menyatakan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia yang mendasar. Jargon “health for all the people by the year 2000” dicuplik dari deklarasi ke X (WHO).

Deklarasi Alma-Ata muncul menjadi tonggak kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan primer merupakan kunci untuk mencapai kesehatan bagi semua penduduk. PHC dapat diterima secara praktis, ilmiah, sosial, dan teknologi, mudah diakses oleh individu maupun keluarga dengan biaya yang terjangkau, sesuai semangat kemandirian … (WHO).

Pada 6-8 Agustus 2008, WHO menyelenggarakan Konferensi Regional Revitalisasi Pelayanan Kesehatan Primer di Jakarta, Indonesia, yang diikuti 200 peserta dari 11 negara, dan dibuka oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Konferensi ini bertujuan untuk memajukan agenda pelayanan kesehatan primer di Asia Tenggara dan mengumpulkan rekomendasi revitalisasi pelayanan kesehatan primer untuk Komite Regional (WHO).

Dua bulan kemudian, WHO menyelenggarakan Konferensi di Almaty, Kazakhstan, 15-15 Oktober 2008 untuk memperingati ulang tahun ke-30 Deklarasi Alma-Ata.  Dipresentasikan Laporan WHO 2008: “Primary Health Care: Now More Than Ever” (WHO, 2008).  Reformasi pelayanan kesehatan primer menjadi sebuah gerakan global.

Perubahan dan perkembangan global telah mendorong sistem kesehatan berkembang ke arah salah, meninggalkan kesetaraan dan keadilan sosial. Kebijakan dan prioritas rasional pelayanan kesehatan menyimpang dari nilai-nilai dasar PHC. Cenderung berorientasi pada pelayanan spesialis (hospital-centrism), terjadi fragmentasi pada dan komersialisasi pelayanan kesehatan.

Reformasi pelayanan kesehatan primer diperlukan untuk mengembalikan sistem kesehatan pada nilai-nilai dasar pelayanan kesehatan primer dan berfokus mencapai cakupan universal. Struktur reformasi pelayanan kesehatan primer dalam 4 kelompok reformasi yaitu: reformasi cakupan universal; reformasi pemberian pelayanan; reformasi kebijakan publik; dan reformasi kepemimpinan (WHO, 208).

[caption caption="4 Sets of PHC Reform"]

[/caption]Pentingnya

penguatan primer pelayanan primer untuk mendukung progam JKN telah ditegaskan dalam Deklarasi Alma-Ata 1978 maupun dalam Laporan WHO 2008. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2014 juga telah dinyatakan arah kebijakan dan strategi Kemkes (nomor 1) mengacu pada penguatan pelayanan kesehatan primer.

Tetapi penguatan pelayanan primer masih merupakan tanda tanya besar di Indonesia.

Masalah-masalah yang muncul di lapangan dalam pelaksanaan JKN telah menyerap perhatian serta sumber daya. Berbeda dari permasalahan fundamental yang kurang dikenali, padahal merupakan penyebab utama menimbulkan berbagai masalah serius dan kompleks. Terabaikan atau tidak ada cukup daya tersisa…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun