Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kasih Itu Butuh Pengorbanan

8 Juni 2022   19:40 Diperbarui: 17 Juni 2022   20:37 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Romance photo created by freepik - www.freepik.com

Waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi yang takut, terlalu panjang bagi yang gundah, dan terlalu pendek bagi yang bahagia. Tapi bagi yang selalu mengasihi, waktu adalah keabadian. -- Henry Van Dike, Penulis dan guru sekolah dari Amerika Serikat 1852-1933.

Alkisah ada pemuda tampan namanya Frans, namun sayang  ia menjadi pribadi yang rendah diri, pemurung, dan merasa tidak memiliki masa depan. Kecelakan yang menimpanya mengakibatkan kedua matanya buta.

Tanpa diduga dalam suatu kesempatan Frans bertemu dengan gadis cantik bernama Amanda. Tidak seperti gadis pada umumnya wanita berkulit putih ini menaruh perhatian yang besar pada Frans. Sehingga Frans menjadi bersemangat mengisi hidupnya.

Rupa-rupanya pertemuan singkat itu membuat mereka saling jatuh cinta. "Jika saja aku dapat melihat maka aku akan melamar kamu menjadi pendampingku," ujar Frans bergairah. Amanda hanya terdiam sambil memegang erat bahu Frans.

Pada suatu hari ada seorang dermawan yang bersedia mendonorkan kedua matanya pada Frans. Mereka akhirnya sepakat ke rumah sakit untuk dilakukan operasi mata, pengambilan mata dari pendonor dan pencangkokkan pada Frans.

Singkat cerita operasi berjalan lancar. Pasca operasi, mata Frans masih ditutup dengan kain khusus. Tibalah saatnya kain penutup mata Frans dibuka untuk pertama kalinya. Dan disitu telah menunggu dokter dan Amanda dengan berdebar-debar apakah operasinya berhasil?

Ketika kain penutup mata dibuka Frans merasa bahagia karena dapat melihat kembali. "Terima kasih dokter, aku sekarang bisa melihat kembali," ucap Frans sembari tersenyum. Namun, Frans terkejut ketika melihat Amanda yang dicintainya ternyata gadis yang buta. Sejenak keduanya saling menatap, namun mulutnya terkunci.

"Bagaimana rasanya bisa melihat lagi Frans," tanya Amanda memberanikan diri. "Saya merasa senang Amanda, tapi juga sedih," jawab Frans singkat. "Senang karena kamu sudah bisa melihat, sedih karena kamu melihat aku buta kan?" tanya Amanda mencoba menebak pikiran Frans.

Pertemuan yang ditunggu-tunggu itupun berlalu begitu saja!

Selang beberapa hari mereka bertemu dan Amanda bertanya kembali pada Frans. "Frans, aku mau ketegasan jawaban kamu, maukah kamu melamar aku?" tanya Amanda penuh harap.

Frans terdiam dengan muka memerah, lalu berusaha menjawab pertanyaan dengan jujur. "Amanda, maaf aku belum bisa melamar kamu, aku harap kamu mengerti apa penyebabnya" pinta Frans.

"Aku mengerti keputusan kamu," jawab Amanda lirih sambil mengusap air mata yang menetes di pipi. Dan Amanda pun pamit meninggalkan pria yang sebenarnya amat ia cintai.

Mereka berpisah dengan meninggalkan kesedihan dan kekecewaan.

Keesokan harinya Amanda berkirim surat kepada Frans. Sebuah kalimat singkat pada lembaran kertas berwarna pink. "Frans, kuharap kamu tetap berbahagia dan bergairah menjalani kehidupan ini dan kamu sekarang memiliki masa depan, aku berpesan rawatlah kedua matamu dengan baik yang telah aku donorkan untuk kamu!"

Couple holding hands photo created by katemangostar - www.freepik.com
Couple holding hands photo created by katemangostar - www.freepik.com

***

Dalam hidup terkadang ada banyak orang-orang yang telah berkorban untuk kita tanpa kita mengetahuinya. Demikian juga banyak hal yang orang tua lakukan untuk anak-anaknya tanpa menceritakannya kepada anak-anaknya.

Seringkali kita menyombongkan diri akan apa yang kita miliki merupakan hasil dari kerja keras yang kita lakukan. Sementara ada orang-orang yang berdoa dan mendukung setiap usaha yang kita lakukan. Kita lupa bahwa hasil yang kita raih karena campur tangan orang lain dan Sang Pencipta.

Pada kesempatan kali ini saya bagikan 7 cara mengasihi yang perlu dilakukan oleh mereka yang menyebut orang percaya pada Sang Pencipta.

Pertama, Mengasihi Sang Pencipta

Mengasihi Sang Pencipta menjadi yang utama karena Dia merupakan sumber kehidupan. Mengasihi ditandai dengan melakukan kehendak-Nya. Jika orang berkata ia mengasihi, namun tidak melakukan kehendak-Nya maka kasihnya dipertanyakan.

Sang Pencipta ingin manusia setia kepada-Nya. Dia tidak menyukai manusia menjalin cinta dengan ilah lain melebihi dari pribadi-Nya. Ilah lain itu bisa berupa harta, jabatan, kedudukan, gelar, kekuasaan, popularitas, dan apa saja yang dianggap berharga.

Kedua, Mengasihi sesama

Mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Jarang kita menemukan orang yang membenci dirinya sendiri. Jika kita mengasihi diri kita maka sudah sewajarnyanya kita dapat mengasihi orang lain.

Sesama berarti siapa saja yang kita temui dan membutuhkan pertolongan dari kita. Memberikan pertolongan sebagai bukti kemanusiaan dan rasa empati pada sesama. Tentu mengasihi dengan ketulusan hati dan tanpa pamrih.

Ketiga, Mengasihi musuh

Mengasihi kepada orang lain yang telah mengasihi kita menjadi sesuatu yang lumrah dan banyak orang dapat melakukannya. Namun, mengasi kepada orang yang telah berbuat jahat kepada kita menjadi sikap yang mulia.

Sang Pencipta menghendaki kita untuk hidup berdampingan, saling mengasihi, saling memaafkan, dan membangun. Demikian juga kita sebagai ciptaan-Nya harus dapat memperagakan sebagai ciptaan yang paling mulia di muka bumi ini.

Keempat, Bersedia berkorban

Orang yang bersedia berkorban adalah mereka yang mengerti kemahakuasaan Sang Pencipta. Mereka telah merasakan kebaikan-kebaikan dari-Nya dan berusaha mengungkapkan rasa syukur dengan melakukan kebaikan.

Bahkan bersedia berkorban demi kebaikan orang lain. Seringkali mengasihi menuntut kita berkorban. Bahkan berani kehilangan sesuatu demi mempertahankan integritas dan komitmen kepada Sang Pencipta.

Kelima, Lakukan seperti apa yang kita harapkan

Melakukan sesuatu kepada orang lain, seperti harapan akan apa yang orang lain lakukan untuk kita. Dalam hati kita sering mengharapkan orang lain melakukan sesuatu untuk kita. Nah, harapan itulah yang kita lakukan untuk orang lain.

Melakukan sesuatu tidak semata-mata berupa sesuatu yang kasat mata. Namun, perhatian atau penghargaan terkadang menjadi sesuatu yang berharga bagi orang yang memerlukan. Bahkan menjadi pendengar yang baik misalnya, sudah lebih dari cukup untuk menyenangkan orang lain.

Keenam, Rasa takut demi kebaikan

Murid sekolah yang benar-benar memahami makna studi akan merasa takut kalau sampai niainya jelek, maka ia akan belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan nilai yang baik.

Demikian juga orang beriman takut untuk berbuat dosa karena tidak ingin membuat Sang Pencipta berduka. Ia selalu berpikir dan berjuang untuk dapat menyenangkan-Nya dengan perbuatan dan perilaku yang terpuji.

Ketujuh, Menjalankan agenda

Hidup bukan berbicara bagaimana kita hidup menurut kemauan kita sendiri, namun berjuang untuk hidup bagi Sang Pencipta. Jika kita telah merasakan berkat dari atas maka sebaiknya kita dapat menjadi berkat bagi orang lain.

Saya percaya Sang Pencipta akan senang ketika melihat kita dapat menaruh kepeduliaan pada orang lain. Kerukunan menjadi sesuatu yang baik diantara mareka yang saling menghujat, menjelek-jelekkan orang lain, dan memfitnah demi harga diri.

***

Di tengah-tengah dunia yang bertambah jahat ini, dibutuhkan orang-orang yang mau menunjukkan kasih. Jika saja semua orang dapat memperagakan kasih maka dunia ini akan tercipta kedamaian dan kebahagiaan.

Apapun keyakinan kita kiranya dapat berjuang mewujudkan kasih kepada Sang Pencipta dan sesama sekalipun harus berkorban dan belum tentu akan kembali dengan kebaikan. Namun, Sang Pencipta telah menyediaan upah di keabadian kelak. (KB)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun