Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tuhan Mahir Memadukan Angan

10 Juni 2020   07:11 Diperbarui: 16 Januari 2021   11:16 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan Mahir Memadukan Angan

 

Denyut kehidupan terus bergulir, seperti bayang-bayang sebentar ada lalu pergi

Laksana layang-layang kandas entah menginjak di mana

Manusia tidak dapat menyelami apa yang hendak terbit

Kadang hadir seperti mimpi, menyenangkan kemudian terjaga

Hanya berserah kepada Sang Pencipta membuat jiwa hening

Manusia boleh merencanakan dan berhajat, Tuhanlah yang menakdirkan

Tidak singkat aku mengalami kesendirian, berharap ke tidak pastian

Bagai mengejar awan dan menatap sang bayu

Hanya gelisah dan harap pada keinginan yang tak berakal

Di ujung yang jauh ternyata ada rindu yang sama, merenda  impian

Asa saling terjawab, bermuara dalam cinta

Dia berhasrat anak bungsu itulah aku, dan aku berharap dia piawai mengobati itulah dia

Tuhan memang mahir memadukan angan dua insan senjang

Aku jadi sadar itulah sandinganku yang akan kubawa berkelaluan

Menikmati setiap irama detak jantung, sampai akhir hayat

#Depok, 10/06/2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun