Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Teman belajar

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kurikulum Nasional Baru: Memilih Menjadi Guru Optimis atau Pesimis?

14 Maret 2024   15:19 Diperbarui: 15 Maret 2024   16:55 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi HERYUNANTO via Kompas.id

3. Punya Komunitas Belajar. Salah satu yang saya dapatkan dari program Pendidikan Guru Penggerak adalah guru bisa berkomunitas dengan sesama dan juga bisa menjadi tempat berbagi praktik baik.

Keikutsertaan saya dalam PGP bukan semata untuk mendapat sertifikat, tetapi lebih dari itu adalah menemukan jati diri saya sebagai guru yang harus memberi dampak positif bagi siswa. 

Saat ini di sekolah saya sudah ada 7 Guru Penggerak, 3 Calon Guru Penggerak, 2 Pengajar Praktik, 1 Calon Pengajar Praktik.

Semua rekan saya tersebut mendaftar PGP tanpa paksaan sama sekali dan melaksanakan tugas tanpa mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. Siswa tetap terlayani dengan baik melalui pengaturan jadwal dan kerjasama antar guru serta managemen sekolah.

4. Target Inovasi. Mengajar Generasi Zoomer atau Gen Z yang cenderung kurang sabar dan kerap mengharapkan hasil yang instan merupakan tantangan tersendiri. 

Secara kapasitas kognitif, gen Z cepat belajar. Namun kurang sabar dalam menjalani prosesnya, sehingga terkadang mereka mudah menyerah ketika dihadapkan pada kesulitan. 

Ciri khas lain yang menjadi keunikan pada Gen Z adalah perkembangan teknologi yang memberi kesempatan bagi anak untuk bisa memperoleh atau mengakses informasi.

Keunikan siswa Gen Z memaksa saya untuk terus melakukan inovasi pembelajaran supaya bisa mengarahkan potensi mereka menjadi sesuatu yang bermanfaat. 

Alhamdulillah salah satu inovasi yang saya lakukan mendapat apresiasi dari kemdikbud sebagai Peserta Terbaik Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi pada Hari Guru Nasional 2023. Baca: Guru Penggerak: Catatan 24 Tahun Perjalananku Menuju Pembelajar Merdeka

Jadi, apakah saya siap dengan Kurikulum Merdeka bertransformasi menjadi Kurikulum Nasional? Insya Allah siap.

Mau mengeluh dan khawatir tidak bisa dengan perubahan yang akan terjadi? Saya memilih untuk optimis, tidak mager belajar, dan resilience.

Satu hal yang menjadi pengingat bagi saya yaitu, "murid merdeka belajar dihasilkan dari guru yang merdeka belajar".

Baca juga: Guru: Mengeluh atau Resilience untuk Melakukan Perubahan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun